Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: AFP
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Foto: AFP

Biden Desak Israel Kurangi Operasi Militer di Gaza

Fajar Nugraha • 15 Desember 2023 07:04
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden inginkan Israel mengurangi operasinya di Gaza. Biden ingin Israel fokus ke warga sipil.
 
"Saya ingin mereka fokus pada cara menyelamatkan nyawa warga sipil, bukan berhenti mengejar Hamas, tapi lebih berhati-hati," ujar Biden seperti dikutip the New York Times, Jumat, 15 Desember 2023.
 
Biden dan para pembantu utamanya telah menyerukan kepada Israel untuk meminimalkan kerugian sipil di Gaza. Namun sebagai kepala lembaga eksekutif, presiden mengendalikan kebijakan luar negeri AS sendirian.

Sejak awal perang, Biden telah mendukung upaya perang Israel meskipun jumlah korban sipil meningkat. Sedangkan Israel memblokir bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, dan mendokumentasikan penargetan infrastruktur sipil di wilayah tersebut.
 
Pada awal pekan lalu, Presiden AS itu sedang mencari bantuan militer tambahan senilai lebih dari USD10 miliar ke Israel, dan awal pekan lalu, pemerintahannya meminta deklarasi darurat untuk mempercepat pengiriman ribuan peluru tank ke Israel tanpa pengawasan kongres.
 
Penasihat keamanan nasional Presiden Biden menyarankan Israel pada Kamis 14 Desember untuk mengakhiri kampanye darat skala besar di Jalur Gaza. Israel diminta melakukan transisi ke fase yang lebih tepat sasaran dalam perangnya melawan Hamas.
 
Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional, tidak menentukan jadwal pertemuannya dengan para pejabat tinggi Israel pada hari Kamis. Namun empat pejabat Amerika mengatakan, Biden ingin Israel beralih ke taktik yang lebih tepat dalam waktu tiga minggu, atau segera setelahnya. Para pejabat meminta anonimitas untuk membahas pemikiran presiden.
 
Fase baru yang dibayangkan Amerika akan melibatkan kelompok-kelompok kecil pasukan elite yang akan masuk dan keluar dari pusat-pusat populasi di Gaza. "Mereka melaksanakan misi yang lebih tepat untuk menemukan dan membunuh para pemimpin Hamas, menyelamatkan sandera dan menghancurkan terowongan," kata para pejabat.
 
Seruan untuk perubahan taktik muncul ketika perbedaan antara Amerika Serikat dan Israel semakin melebar seiring dengan semakin parahnya kondisi di Gaza. Biden mengatakan minggu ini bahwa Israel mulai kehilangan dukungan internasional karena “pengeboman tanpa pandang bulu” di Gaza. 
 
Hal tersebut sebuah penilaian yang jauh lebih keras dibandingkan pernyataan publiknya sebelumnya yang mendesak perhatian lebih besar untuk melindungi warga sipil.
 
Sullivan, yang berada di Israel pada hari Kamis, berbicara tentang kemungkinan transisi “dalam waktu dekat, namun saya tidak ingin menentukan waktu pastinya,” kata John F. Kirby, juru bicara Gedung Putih.
 
Tak lama setelah The New York Times melaporkan diskusi tersebut, kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa dia “telah menegaskan bahwa Israel akan melanjutkan perang sampai kita menyelesaikan semua tujuannya.”
 
Para pejabat AS mengatakan pemerintahan Biden memahami dan menerima bahwa upaya Israel untuk memburu para pemimpin Hamas akan terus berlanjut selama berbulan-bulan. Bahkan setelah transisi dari operasi dengan intensitas lebih tinggi ke intensitas lebih rendah terjadi.
 
Namun, perbedaan pendapat antara Amerika Serikat dan Israel semakin melebar dalam beberapa pekan terakhir sehubungan dengan tindakan Israel dalam perang melawan Hamas dan penyelesaian pascaperang di Jalur Gaza.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan