"Mereka menjadi beringas. Kedutaan masih ditutup. Semua personel diminta menghindari area," ujar pernyataan Kedubes AS kepada surat kabar The Hill.
Unjuk rasa di Meksiko ditujukan untuk mengecam kematian Giovanni Lopez, seorang pekerja konstruksi yang meninggal pada Mei lalu saat berada di tahanan polisi di negara bagian Jalisco. Para demonstran di Meksiko juga turut mengecam kematian Floyd yang dinilai memiliki kemiripan dengan kasus Lopez.
Situasi seputar penangkapan dan kematian Lopez belum dirilis ke publik, meski laporan medis mengindikasikan dirinya meninggal akibat luka pukulan benda tumpul ke bagian kepala.
Jaksa Agung Jalisco mengatakan, otoritas setempat telah menangkap tiga polisi terkait kematian Lopez.
"Kami telah melakukan penangkapan perdana, dan kami memutuskan untuk mengambil alih kendali dari kantor polisi Ixtlahuacán de los Membrillos," kata Gubernur Jalisco Enriqe Alfaro.
"Saya berjanji, kematian Giovanni tidak akan dilupakan begitu saja," sambungnya, dilansir dari Newsweek, Sabtu 6 Juni 2020.
Demonstrasi di Meksiko merupakan satu dari sejumlah aksi serupa yang ditujukan untuk mengecam kematian Floyd dan juga kekerasan polisi terhadap demonstran. Aksi serupa telah terjadi di Australia, Selandia Baru, Inggris, Jerman, dan lainnya.
Floyd, seorang pria kulit hitam, meninggal usai lehernya ditindih lutut polisi bernama Derek Chauvin pada 25 Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News