Chicago: Aksi demonstrasi menuntut keadilan atas kematian warga kulit hitam Amerika Serikat (AS) oleh petugas polisi, George Floyd masih terus berlanjut hingga Senin, 1 Juni 2020. Unjuk rasa berangsung sejak pagi hingga malam hari di sejumlah kota di AS.
Pada protes kali ini umumnya berlangsung relatif lebih kondusif dibandingkan hari-hari sebelumnya, meskipun di beberapa tempat masih diwarnai aksi perusakan dan penjarahan.
“KJRI Chicago terus melakukan kontak komunikasi dengan warga masyarakat Indonesia di kota-kota tempat terjadinya aksi-aksi, selain untuk memastikan warga dalam keadaan baik dan memberikan informasi terkini tentang aksi unjuk rasa, juga untuk menyampaikan imbauan agar warga tetap tenang namun waspada serta tidak ikut dalam aksi-aksi demonstrasi tersebut,” ujar Konsul Jenderal RI di Chicago, Meri Binsar Simorangkir, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 2 Juni 2020.
“Kami mengingatkan warga (WNI) agar menghindari tempat-tempat terjadinya aksi-aksi, serta melaporkan segera ke Hotline 24 jam KJRI jika terdapat informasi warga Indonesia yang memerlukan bantuan,” imbuhnya.
Menyikapi aksi yang terus berlangsung, sebanyak 27 pemerintah kota di 21 negara bagian masih memberlakukan jam malam, mulai hari Senin hingga Selasa 2 Juni pagi waktu setempat. Khusus di kawasan Midwest AS, yang merupakan wilayah kerja KJRI Chicago, jam malam diberlakukan di kota-kota seperti Chicago (Illinois), Des Moines (Iowa), Indianapolis (Indiana), Detroit (Michigan), Minneapolis dan St. Paul (Minnesota), Cincinnati dan Cleveland (Ohio), dan Madison (Wisconsin).
Hingga Senin malam waktu setempat tercatat 26 negara bagian telah mengaktifkan tentara cadangan Garda Nasional, dengan jumlah personil keseluruhan sebanyak 17.000 orang, guna membantu menjaga keamanan, termasuk di delapan negara bagian kawasan Midwest seperti Illinois, Indiana, Kentucky, Minnesota, Missouri, Ohio, South Dakota, dan Wisconsin. Di seluruh AS, upaya penegakan oleh aparat gabungan sampai hari ini dilaporkan telah mengamankan sebanyak 4.400 orang pelanggar hukum di tengah aksi unjuk rasa.
Pada protes kali ini umumnya berlangsung relatif lebih kondusif dibandingkan hari-hari sebelumnya, meskipun di beberapa tempat masih diwarnai aksi perusakan dan penjarahan.
“KJRI Chicago terus melakukan kontak komunikasi dengan warga masyarakat Indonesia di kota-kota tempat terjadinya aksi-aksi, selain untuk memastikan warga dalam keadaan baik dan memberikan informasi terkini tentang aksi unjuk rasa, juga untuk menyampaikan imbauan agar warga tetap tenang namun waspada serta tidak ikut dalam aksi-aksi demonstrasi tersebut,” ujar Konsul Jenderal RI di Chicago, Meri Binsar Simorangkir, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 2 Juni 2020.
“Kami mengingatkan warga (WNI) agar menghindari tempat-tempat terjadinya aksi-aksi, serta melaporkan segera ke Hotline 24 jam KJRI jika terdapat informasi warga Indonesia yang memerlukan bantuan,” imbuhnya.
Menyikapi aksi yang terus berlangsung, sebanyak 27 pemerintah kota di 21 negara bagian masih memberlakukan jam malam, mulai hari Senin hingga Selasa 2 Juni pagi waktu setempat. Khusus di kawasan Midwest AS, yang merupakan wilayah kerja KJRI Chicago, jam malam diberlakukan di kota-kota seperti Chicago (Illinois), Des Moines (Iowa), Indianapolis (Indiana), Detroit (Michigan), Minneapolis dan St. Paul (Minnesota), Cincinnati dan Cleveland (Ohio), dan Madison (Wisconsin).
Hingga Senin malam waktu setempat tercatat 26 negara bagian telah mengaktifkan tentara cadangan Garda Nasional, dengan jumlah personil keseluruhan sebanyak 17.000 orang, guna membantu menjaga keamanan, termasuk di delapan negara bagian kawasan Midwest seperti Illinois, Indiana, Kentucky, Minnesota, Missouri, Ohio, South Dakota, dan Wisconsin. Di seluruh AS, upaya penegakan oleh aparat gabungan sampai hari ini dilaporkan telah mengamankan sebanyak 4.400 orang pelanggar hukum di tengah aksi unjuk rasa.
Situasi di Chicago
Berdasarkan pantauan KJRI Chicago, aksi unjuk rasa di tengah kota Chicago pada hari terpusat di depan balai kota dan di markas kepolisian setempat. Sementara di daerah pinggiran, aksi-aksi massa terjadi antara lain di kawasan Pilsen dan Cicero atau di barat Chicago, serta kawasan Uptown dan Irving Park di sebelah utara.
Para demonstran selain menyampaikan protes terkait kematian George Floyd juga menuntut agar teman-teman mereka yang ditahan polisi segera dibebaskan. Aksi warga terpantau masih berlangsung hingga menjelang pukul 24.00, namun segera dapat dibubarkan pihak kepolisian tidak lama kemudian. Di kawasan pinggiran Chicago tercatat masih terjadi aksi pejarahan dan perusakan, namun dapat diredam oleh aparat keamanan.
Wali Kota Chicago Lori Lightfoot dalam pernyataan pers hari Senin mengutuk keras tindakan para perusuh yang menurutnya menunggangi aksi mulia mengenang George Floyd. Wali Kota Lori juga mengatakan, “Saya sangat menyayangkan terjadinya pengrusakan dan penjarahan terhadap tempat-tempat usaha skala kecil milik warga, yang bahkan diantaranya diketahui dimiliki warga Afrika-Amerika”.
Pemerintah Kota Chicago pun masih mendata kerusakan yang terjadi dan berjanji mengupayakan paket bantuan untuk memulihkan kondisi tempat-tempat usaha yang terdampak.
Sebagai langkah mengantisipasi terjadinya kembali aksi rusuh pada malam hari, Wali Kota Lightfoot juga memutuskan untuk memperpanjang pemberlakuan jam malam di wilayahnya, sejak Senin malam pukul 21.00 hingga Selasa pagi pukul 06.00 waktu setempat. Kawasan di Chicago yang memberlakukan jam malam antara lain Alsip, Aurora, Calumet City, Joliet, Village of Matteson, Naperville, Park Forest, dan Tinley Park. Selain itu terdapat 19 kawasan setingkat kelurahan yang menetapkan jam malam di Cook County, rata-rata sejak Senin sore hingga Selasa pagi.
“Pemberlakuan jam malam berakibat terhentinya seluruh layanan transportasi Chicago hingga pagi hari setelah jam malam selesai. Dalam hal ini hanya warga yang bekerja di sektor-sektor esensial, seperti tenaga medis, dan layanan darurat, diperbolehkan berkegiatan di tengah berlakunya jam malam. Guna mengurangi lalu lintas, warga yang diperbolehkan melintas tersebut disarankan menggunakan taksi atau jasa layanan transportasi online,” pernyataan KJRI Chicago.
Dalam masa 24 jam terakhir operator panggilan darurat 911 di Chicago mencatat sebanyak 65.000 panggilan telepon, atau 50.000 panggilan lebih banyak dibanding hari-hari biasa. Menjelang tengah hari dan malam, jumlah panggilan darurat tercatat hingga 2.000 panggilan dalam waktu 30 menit.
Kepolisian Chicago juga mencatat sebanyak 700 orang telah ditangkap selama berlangsungnya aksi unjuk rasa dalam beberapa hari terakhir di kota yang dijuluki ‘Windy City’ tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 461 orang ditangkap di bagian selatan dan barat kota Chicago yang dalam sehari terakhir paling parah mengalami aksi perusakan dan penjarahan. Di sisi pihak kepolisian, sebanyak 132 petugas diketahui mengalami luka-luka dalam proses penanganan unjuk rasa.
Pemakaman Floyd
Memasuki hari keenam, aksi unjuk rasa di Minneapolis dilaporkan berlangsung dengan lebih damai. Adik George Floyd, Terrence, pada kesempatan pidato saat mengunjungi lokasi tempat kakaknya meninggal mengutuk tindak kekerasan yang terjadi di tengah aksi unjuk rasa yang mengatasnamakan kakaknya.
“Kami sebagai pihak keluarga tidak akan melakukan tindak kekerasan, maka semestinya yang lain juga tidak melakukannya,” sebut Terrence Floyd.
Ia juga meminta para simpatisan untuk terus memperjuangkan keadilan dan kedamaian. Senin siang, Gubernur Minnesota Tim Walz menarik sebagian pasukan Garda Nasional. Penarikan ini berkaitan dengan prosesi pemakaman George Floyd yang akan berlangsung mulai Kamis 4 Juni. Diberitakan bahwa almarhum menurut rencana akan dimakamkan di kota Houston, Texas, yang merupakan kampung halamannya. Sejauh ini tercatat sekitar 7.000 pasukan Garda Nasional Minnesota telah dimobilisasi untuk menjaga sejumlah titik di Minnesota.
Pengacara keluarga menyampaikan jenazah George Floyd akan diterbangkan dari Minneapolis untuk dimakamkan di Houston pada Kamis 4 Juni pukul 11.00 pagi. Sebelum itu memorial service akan dilaksanakan di Minneapolis pada Kamis dari pukul 13.00-15.00 waktu setempat.
Hasil otopsi terhadap George Floyd sebagaimana dirilis Hennepin County Coroner menyebutkan kematiannya disebabkan ‘berhentinya fungsi jantung dan paru-paru (cardiopulmonary arrest) akibat tekanan pada leher yang dilakukan oleh petugas kepolisian. Hal ini berbeda dengan penyebab kematian yang ditemukan oleh pakar independen yang disewa oleh keluarga Floyd, yaitu kehabisan nafas karena tekanan yang terus menerus (asphyxiation from sustained pressure).
Kawasan Midwest
Kepala Polisi kota Louisville di negara bagian Kentucky, Steve Conrad, diberitakan dicopot akibat kesalahan prosedural yang dilakukan anggotanya, dengan tidak menyalakan body camera saat peristiwa penghalauan massa yang berujung tertembaknya seorang warga sipil oleh senjata api milik petugas kepolisian pada Minggu malam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News