"Hentikan kekerasan dan penjarahan," katanya saat protes penembakan terhadap seorang kulit hitam AS oleh polisi terjadi di Wisconsin.
Dilansir dari BBC, Rabu, 26 Agustus 2020, Melania mendesak semua orang Amerika berhenti membuat asumsi berdasarkan ras dan meminta mereka merefleksikan sejarah AS.
"Seperti Anda semua, saya telah merenungkan kerusuhan rasial di negara kita," katanya.
"Ini adalah kenyataan pahit bahwa kita tidak bangga dengan bagian dari sejarah (AS). Saya mendorong Anda untuk fokus pada masa depan sambil tetap belajar dari masa lalu," imbuh Melania.
Dia mengatakan mendorong orang menyampaikan pendapat sehingga pemerintah bisa bekerja dan memenuhi standar ideal AS menurut mereka. "Saya juga meminta masyarakat menghentikan kekerasan dan penjarahan yang dilakukan atas nama keadilan dan tidak pernah membuat asumsi berdasarkan warna kulit seseorang," tuturnya.
Pidato Melanie merujuk pada penembakan Jacob Blake, seorang warga kulit hitam Amerika Serikat yang ditembak tujuh kali di punggungnya oleh polisi Wisconsin akhir pekan kemarin.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump, lewat akun Twitter-nya, menyerukan agar gubernur negara bagian Midwestern itu membawa Garda Nasional ketika kerusuhan terus berlanjut setelah penembakan.
Trump sering dituduh lawan politiknya memicu ketegangan rasial. Pasalnya, beberapa kasus kekerasan terhadap warga kulit hitam oleh polisi terjadi dalam tiga bulan terakhir.
Kasus yang kemudian membuat banyak orang turun ke jalan menyuarakan keadilan bagi kaum kulit berwarna adalah penyiksaan yang diterima George Floyd. Pria itu meninggal setelah lehernya ditekan dengan menggunakan lutut oleh seorang polisi di Minnesota.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News