Presiden AS Joe Biden janji akan temui Kongres untuk bahas pembatasan senjata./AFP
Presiden AS Joe Biden janji akan temui Kongres untuk bahas pembatasan senjata./AFP

Biden Janji Temui Kongres untuk Bahas Pembatasan Senjata

Marcheilla Ariesta • 01 Juni 2022 10:46
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, akan bertemu dengan anggota parlemen di Kongres. Ia akan membahas tentang senjata setelah penembakan di sekolah dasar di Texas yang menewaskan 21 orang.
 
"Ada banyak sekali penderitaan," ucap Biden saat bertemu dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Ruang Oval, dilansir dari Malay Mail, Rabu, 1 Juni 2022.
 
Biden, yang mengunjungi keluarga korban penembakan di Uvalde, Texas pada Minggu kemarin, mengatakan, dia pikir telah mengalami lebih banyak penembakan massal daripada presiden AS lainnya.

"Sebagian besar dapat dicegah, dan kehancurannya luar biasa," katanya.
 
"Saya akan bertemu dengan Kongres tentang senjata. Saya berjanji," tutur Biden.
 
Pada kesempatan yang sama, Ardern menyatakan belasungkawa untuk para korban penembakan di Texas dan penembakan rasis di Buffalo pada 14 Mei yang menewaskan 10 orang.
 
Baca juga: Biden akan Hancurkan Gedung SD Tempat Terjadinya Penembakan Massal
 
"Sangat menyedihkan melihat dampaknya pada komunitas-komunitas itu," ucap Ardern.
 
Ia mengatakan, akan senang berbagi pengalaman saat Selandia Baru berurusan dengan senjata. Biden mengungkapkan, yang dilakukan Wellington dengan perusahaan teknologi 'sangat penting'.
 
Setelah penembakan di Christchurch pada Maret 2019 terhadap para Muslim di dua masjid, Ardern melarang penggunaan senjata semi-otomatis dan pembatasan senjata lainnya. Hal tersebut sangat kontras dengan AS, di mana anggota parlemen dan aktivis berjuang untuk mengatasi kekerasan senjata, tapi masih banyak penembakan massal.
 
Di Amerika Serikat, anggota parlemen AS telah berulang kali gagal memperketat undang-undang senjata setelah pembantaian serupa selama dekade terakhir.
 
Rekan-rekan Biden di Partai Demokrat terbuka untuk pembatasan senjata baru. Sementara Partai Republik memiliki visi yang luas tentang hak senjata.
 
Gedung Putih mendesak Kongres untuk bertindak atas masalah ini dan Biden, untuk saat ini, berusaha memberi ruang kepada anggota parlemen untuk menemukan kompromi yang dapat disahkan.
 
"Kami akan membiarkan proses itu berjalan," lanjut juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan