Trump menambahkan bahwa tidak ada satu hal apa pun yang dapat menghentikannya dalam melaju ke pemilihan umum presiden 2024.
"Negara kita sedang dilanda banyak masalah," kata Trump kepada pembawa acara Newsmax, Eric Bolling. "Negara kita tidak pernah berada dalam situasi seperti saat ini," sambungnya, seperti dikutip dari RT, Selasa, 21 Juni 2022.
"Dan kita sedang berada dalam bahaya serius dengan apa yang terjadi antara Ukraina dan Rusia. Situasi ini dapat berujung ke perang dunia jika dilihat dari cara mereka (pemerintahan Biden) menangani situasi. Mereka melakukan hal-hal gila," ungkap Trump.
Ia sekali lagi berkukuh bahwa jika dirinya masih berkuasa, maka "perang di Ukraina tidak akan pernah terjadi." Trump tidak mengelaborasi mengenai bagaimana caranya menghentikan invasi Rusia di Ukraina, dengan hanya mengatakan bahwa Amerika "dihormati" saat dirinya masih berkuasa.
Selain invasi Rusia di Ukraina, Trump juga mengeklaim dirinya mampu menyelesaikan masalah ambisi nuklir Iran dalam kurun waktu sepekan. Ia mengkritik pemerintahan Biden yang disebutnya tidak mencapai kemajuan berarti terkait isu Iran.
Posisi Trump atas isu Ukraina berubah sejak Rusia meluncurkan invasi militer ke negara tetangganya pada 24 Februari. Ia pernah mengatakan kepada Fox News pada Maret lalu, bahwa dirinya akan mengirim kapal selam nuklir ke pesisir (Rusia).
Namun satu bulan berselang, Trump menyerukan adanya negosiasi untuk menghentikan konflik di Ukraina. Ia mengaku tak habis pikir mengapa Rusia dan Ukraina tidak duduk bersama dan mencari semacam kesepakatan.
Sejak saat itu, Trump beberapa kali mengecam Biden atas penyaluran bantuan bernilai miliaran dolar ke Ukraina. Menurutnya, penyaluran bantuan semacam itu hanya akan "berujung pada Perang Dunia III."
Baca: Trump Sebut Putin Pintar, Tapi Invasi Rusia ke Ukraina 'Kesalahan Besar'
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
