Sekjen NATO Jens Stoltenberg dalam pertemuan di Brussels, Belgia, 16 Februari 2022. (Kenzo TRIBOUILLARD / AFP)
Sekjen NATO Jens Stoltenberg dalam pertemuan di Brussels, Belgia, 16 Februari 2022. (Kenzo TRIBOUILLARD / AFP)

NATO Sebut Rusia Lanjutkan Penumpukan Militer di Perbatasan Ukraina

Willy Haryono • 16 Februari 2022 21:00
Brussels: Pemerintah Rusia mengaku telah menarik sebagian pasukannya dari beberapa titik di dekat perbatasan Ukraina pada Selasa kemarin. Namun menurut Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Rusia masih melanjutkan penumpukan personel militer di sekitar negara tetangganya itu.
 
"Sejauh ini, kami tidak melihat ada deeskalasi di lapangan. Justru sebaliknya, Rusia kelihatannya melanjutkan penumpukan militer mereka," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg kepada awak media di Brussels, Belgia pada Rabu, 16 Februari 2022.
 
Stoltenberg mengatakan bahwa Rusia telah memperlihatkan "tanda-tanda" kesediaan melanjutkan diplomasi untuk menurunkan ketegangan. Namun ia menambahkan bahwa NATO belum menerima jawaban dari Rusia terkait proposal tertulis yang sudah dikirim ke Moskow pada 26 Januari lalu.

"Kami akan terus menyampaikan pesan yang sangat jelas kepada Rusia, bahwa kami siap duduk dan berdiskusi. Namun di waktu bersamaan, kami juga bersiap menghadapi skenario terburuk," ungkap Stoltenberg, dikutip dari Politico.
 
Senin kemarin, Rusia mengirimkan sinyal bahwa beberapa latihan militer mereka akan segera berakhir. Satu hari setelahnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa beberapa unit militer "sudah mulai bergerak ke garnisun mereka masing-masing."
 
Baca: Pasukan Rusia Mulai Kembali ke Garnisun Setelah Latihan di Krimea
 
Masih ada beberapa unit militer Rusia yang melakukan latihan di lapangan, termasuk yang dilakukan bersama pasukan Belarusia. Menteri Luar Negeri Belarusia Vladimir Nakei menegaskan, tidak akan ada satu pun prajurit Rusia yang akan tinggal di Belarusia saat latihan gabungan mereka berakhir.
 
Ketegangan saat ini dipicu penumpukan sekitar 100 ribu personel militer Rusia dekat perbatasan Ukraina, yang dipandang kubu Barat sebagai persiapan invasi. Rusia berulang kali membantah tuduhan tersebut, dan mengaku hanya ingin meminta jaminan keamanan dari Barat, yaitu Amerika Serikat dan NATO.
 
Salah satu yang diminta adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah bisa bergabung dengan NATO. AS dan NATO sama-sama menolak permintaan tersebut, sembari menegaskan bahwa aliansi mereka tetap menerapkan "kebijakan pintu terbuka."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan