Pertempuran untuk Bakhmut telah berkecamuk selama berbulan-bulan dengan Wagner mendukung pasukan Rusia dan Ukraina memperingatkan jatuhnya kota itu akan menyebabkan hilangnya sebagian besar wilayahnya.
Kepala Wagner Yevgeny Prigozhin memposting video di saluran Telegramnya yang menunjukkan dia memegang bendera Rusia, yang menurutnya akan ditanam pasukannya di balai kota Bakhmut.
"Ini adalah perusahaan militer swasta Wagner, ini adalah orang-orang yang mengambil Bakhmut. Secara hukum, ini milik kami," kata Prigozhin, seperti dikutip AFP.
Pemimpin militer Ukraina mengatakan, setelah video Prigozhin dirilis bahwa pasukan musuh telah mencoba untuk menguasai kota. Tetapi pasukan mereka telah ‘memukul mundur lebih dari 20 serangan musuh’.
Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya pada Minggu 2 April memuji pertahanan pasukan Ukraina di kota itu, yang sebagian besar sekarang berada dalam reruntuhan.
"Saya berterima kasih kepada para pejuang kita yang bertempur di dekat Avdiivka, Maryinka, dekat Bakhmut. Terutama Bakhmut! Di sana sangat panas hari ini!" kata Zelensky di Telegram.
Di Kostyantynivka, sebuah kota sekitar 27 kilometer dari Bakhmut, sebuah ‘serangan besar-besaran’ rudal Rusia menyebabkan tiga pria dan tiga wanita tewas dan sebelas terluka pada Minggu.
“Serangan itu menargetkan daerah pemukiman di mana warga sipil biasa tinggal,” ucap Zelensky.
Ada kawah besar di halaman dan jendela pecah dari tanah ke lantai atas di dua blok menara 14 lantai, sementara rumah pribadi di dekatnya telah menghancurkan atap, wartawan AFP melihat.
Liliya, seorang mahasiswa psikologi berusia 19 tahun, berdiri di luar blok gedung tingginya yang rusak parah.
"Semuanya dibom. Dan saya pikir itu seperti itu di setiap flat, sebenarnya. Karena dampaknya sangat besar sehingga sangat sulit bagi apa pun untuk tetap tidak rusak,” jelasnya.
Blogger terbunuh
Sebelumnya pada Minggu, seorang blogger militer terkemuka Rusia dan pembela kuat serangan militer di Ukraina tewas akibat serangan bom di sebuah kafe di St Petersburg, kata penyidik.Vladlen Tatarsky dilaporkan tewas setelah menerima hadiah berisi alat peledak di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Cyber Front Z, yang menyebut dirinya di media sosial sebagai "pasukan informasi Rusia".
Ledakan itu terjadi di ‘Street Food Bar No. 1’, yang terletak di sepanjang sungai Neva tidak jauh dari pusat kota bersejarah, dengan kementerian dalam negeri mengatakan polisi telah dipanggil ke tempat kejadian pada pukul 18:13.
Petugas menutup jalan di luar gedung dengan sekitar 20 mobil polisi, di samping enam ambulans serta truk pemadam kebakaran, menurut seorang jurnalis AFP di tempat kejadian.
Sekitar dua lusin orang lainnya terluka.
Kementerian luar negeri Rusia memberikan penghormatan kepada Tatarsky pada Minggu, mengatakan dia termasuk di antara ‘pembela kebenaran’ dan mengecam pemerintah Barat karena gagal bereaksi terhadap serangan itu.
"Wartawan Rusia terus-menerus merasakan ancaman pembalasan dari rezim Kyiv," ujar juru bicara Maria Zakharova di Telegram.
'Hype' Barat
Moskow mengutuk pada Minggu ‘hype’ Barat seputar penangkapan jurnalis AS Evan Gershkovich atas tuduhan spionase, menolak seruan terbaru Washington untuk pembebasannya.Menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan kepada timpalannya dari AS Antony Blinken bahwa Gershkovich telah "mencoba menerima informasi rahasia" ketika dia ditangkap minggu ini.
Gershkovich, seorang reporter Wall Street Journal, diyakini sebagai jurnalis asing pertama yang ditahan karena memata-matai Rusia pasca-Soviet, dan penangkapannya diperkirakan akan meningkatkan konfrontasi Kremlin dengan Barat.
Penangkapannya pada 30 Maret telah mengundang kemarahan dari Barat dan dipandang sebagai eskalasi serius dari tindakan keras Moskow terhadap media.
"Waktu penangkapan terlihat seperti provokasi yang diperhitungkan untuk mempermalukan AS dan mengintimidasi pers asing yang masih bekerja di Rusia," ucap dewan editor opini Wall Street Journal.
Gedung Putih mengutuk tuduhan itu sebagai "konyol" dan telah memperingatkan orang Amerika yang saat ini berada di Rusia untuk pergi demi keselamatan mereka sendiri.
Beberapa warga AS lainnya dipenjara di Rusia, termasuk Paul Whelan, mantan Marinir, yang ditangkap pada 2018 dan dijatuhi hukuman 16 tahun atas tuduhan spionase yang dibantahnya.
Pejabat AS telah menolak untuk ditarik pada kemungkinan bahwa penangkapan Gershkovich bisa menjadi upaya terbaru Moskow untuk merekayasa pertukaran tahanan.
"Ini bukan taktik baru bagi Putin dan pejabat Rusia untuk menahan orang asing dan khususnya orang Amerika," kata juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby, mengacu pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ada beberapa pertukaran profil tinggi antara Moskow dan Washington selama setahun terakhir.
Pada Desember, Moskow membebaskan bintang bola basket AS Brittney Griner -,ditangkap karena membawa minyak ganja ke negara itu,- masuk ditukar dengan pedagang senjata Rusia Viktor Bout.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News