Sebuah jet militer AS menembak jatuh balon itu di lepas pantai Atlantiknya pada Sabtu, setelah berhari-hari spekulasi hiruk pikuk atas misinya. Pada Senin 6 Februari 2022, Presiden Joe Biden menegaskan bahwa hubungan AS-Tiongkok tidak melemah oleh episode tersebut.
“Pemerintah Tiongkok mengakui bahwa salah satu balonnya terbang di atas Kosta Rika, dan Kedutaan Besar Tiongkok di San Jose ‘meminta maaf atas insiden tersebut’,” menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Kosta Rika, seperti dikutip NDTV, Rabu 8 Februari 2023.
Tiongkok sendiri bersikeras bahwa balon tersebut difokuskan pada penelitian ilmiah, terutama studi cuaca.
“Pejabat Kosta Rika diberitahu oleh pejabat Tiongkok bahwa jalur penerbangan balon menyimpang dari rencana semula dan memiliki kemampuan terbatas untuk memperbaiki kesalahan tersebut,” menurut pernyataan tersebut.
Seorang Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan, kepada wartawan pada konferensi pers di Beijing pada Senin bahwa balon yang terlihat di Amerika Latin digunakan untuk tujuan sipil.
Pada Minggu 5 Februari 2023, kepala badan penerbangan sipil Kosta Rika mengatakan, pejabat setempat telah menerima laporan tentang sebuah balon yang terbang di atas negara itu Kamis lalu.
Sebelumnya, militer Kolombia mengeluarkan pernyataan pada Sabtu yang mengatakan bahwa mereka telah melihat objek yang mirip dengan balon di atas wilayahnya sehari lebih awal.
Menurut Direktur Penerbangan Sipil Kolombia, pesawat diberitahu pada saat itu, tetapi tidak ada tindakan lebih lanjut yang diambil.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News