Keith Raniere, pemimpin sekst seks NXIVM divonis penjara 120 tahun. Foto: BBC
Keith Raniere, pemimpin sekst seks NXIVM divonis penjara 120 tahun. Foto: BBC

Kaleidoskop Internasional Oktober: Akhir dari Kelompok Sekte Seks NXIVM

Fajar Nugraha • 28 Desember 2020 17:05
New York: Mendekati penutup tahun, kasus perbudakan dari sekte seks di Amerika Serikat (AS) mencapai akhir dengan vonis hukuman kepada para pelaku. Kasus ini pun memenuhi pemberitaan di Kaleidoskop 2020 Medcom.id.
 
Kelompok sekte seks Nxvium -,yang dibada Nexium,- menggemparkan Negeri Paman Sam. Kasus itu ahli waris perusahaan minuman keras asal Amerika Serikat (AS) Clare Bronfman, dijatuhi hukuman enam tahun sembilan bulan penjara karena perannya dalam kelompok perdagangan seks itu.
 
Bronfman, pewaris kekayaan minuman keras Seagram, menjadi pendonor bagi pemimpin Nxivm, Keith Raniere, mengaku bersalah pada April 2019. Dia mengaku menyembunyikan pekerja migran untuk ‘tenaga kerja dan layanan’ yang tidak dibayar.

Raniere merupakan pemimpin dari sekte ini. Pria kelahiran New York itu membangun Nxivm sebagai sebuah perusahaan multilevel marketing. Namun pada kenyataannya, antara 1998 hingga 2018 berkembang menjadi perusahaan yang memberikan seminar motivasi diri dan merekrut selebriti serta sosialite.
 
Akhirnya, lebih dari 16.000 orang membayar sejumlah besar uang untuk mengikuti kelas kelompok di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
 
Berdasarkan keterangan dalam persidangan yang berjalan mulai 19 Juni 2019 menghadirkan para saksi mengenai operasi Nxivm ini. Di persidangan, para saksi menggambarkan pandangan Raniere tentang wanita yang sangat misoginis atau merendahkan.
 
Dia menuntut agar beberapa wanita sengaja kelaparan demi mendapatkan fisik yang menurutnya paling menarik dan terkadang mendengus seperti babi ketika wanita pergi makan. Meskipun dia memiliki hubungan seksual simultan dengan belasan wanita di dalam Nxivm, wanita tersebut diberitahu bahwa mereka hanya bisa berhubungan seks dengannya.
 
Juri memvonis Raniere pada Juni 2019 atas persekongkolan pemerasan, perdagangan seks, dan kepemilikan pornografi anak dalam bentuk foto Camila yang berusia 15 tahun. Dia diringkus menyusul kesaksian ekstensif dari mantan anggota Nxivm.
 
Para korban, yang sebagian besar adalah wanita, menggambarkan apa yang mereka sebut sebagai dampak buruk Raniere terhadap kehidupan mereka. Pembicara pertama, yang diidentifikasi di pengadilan hanya sebagai Camila, menceritakan hubungan seksual 12 tahun dengan Raniere dimulai ketika dirinya berusia 15 dan pria itu berusia 45 tahun.
 
Kemudian pada puncaknya di 27 Oktober 2020, Keith Raniere, dijatuhi hukuman penjara 120 tahun. Hukuman itu terkait dengan perdagangan seks dan kejahatan lainnya.
 
Hukuman dijatuhkan oleh Hakim Distrik AS Nicholas Garaufis di Brooklyn, setelah sidang di mana 15 mantan anggota Nxivm berbicara menentang Raniere yang berusia 60 tahun. Garaufis mengatakan "tidak ada kata-kata yang cukup untuk mengungkapkan rasa sakit abadi" yang diakibatkan Raniere kepada para korbannya.
 
Tidak hanya hukuman penjara 120 tahun, Raniere juga didenda USD1,75 juta atau sekitar Rp25,6 miliar. Ini adalah jumlah maksimum yang diizinkan oleh hukum.
 
Namun Raniere memberikan pembelaan. “Saya sangat yakin bahwa saya tidak bersalah atas kejahatan ini," kata Raniere sebelum dijatuhi hukuman.
 
Dia mengatakan beberapa pernyataan korban adalah salah, tetapi dia "benar-benar minta maaf" karena membuat mereka kesakitan.
 
Jaksa Seth DuCharme menegaskan, vonis ini adalah harapan tulus dari para korban bahwa hukum benar-benar memberikan keadilan bagi para korban tersebut. DuCharmen menegaskan, Keith Raniere tidak akan bisa mengorbankan orang lagi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan