Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam konferensi pers di KTT G20, Nusa Dua, Bali./AFP
Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam konferensi pers di KTT G20, Nusa Dua, Bali./AFP

Macron: G20 Tidak Menginginkan Perang Nuklir

Marcheilla Ariesta • 16 November 2022 21:55
Nusa Dua: Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan, G20 tidak menginginkan adanya perang nuklir. Ancaman penggunaan nuklir oleh salah satu negara anggota G20 dianggap Macron sebagai sesuatu yang tidak dapat diterima.
 
"G20 adalah badan kerja sama ekonomi, semua anggotanya memiliki kepentingan ekonomi tertentu. Dan semua itu didasarkan pada penghormatan terhadap hukum internasional," ujar Macron dalam KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Rabu, 16 November 2022.
 
Ucapannya senada dengan Leaders' Declaration G20. Pada poin ketiga dijelaskan bahwa G20 mengecam keras agresi Rusia terhadap Ukraina.

"Dan meminta Rusia menarik semua pasukannya tanpa syarat dari Ukraina," demikian tertulis dalam deklarasi tersebut.
 
"Sebagian besar negara anggota mengecam perang di Ukraina, dan menekankan bahwa konflik tersebut telah menimbulkan penderitaan besar bagi manusia serta memperburuk kerapuhan ekonomi global."
 
Baca juga: Deklarasi G20: Tidak Boleh Ada Perang!
 
Dalam konteks ekonomi, dampak buruk perang Rusia meliputi memperlambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, memperburuk ketahanan energi dan pangan, serta meningkatkan risiko stabilitas finansial.
 
G20 menyadari ada beberapa pandangan berbeda seputar situasi terkait perang Rusia di Ukraina. Namun semua sepakat bahwa perang tersebut harus segera diakhiri karena berdampak buruk terhadap banyak hal.
 
"Kami mengakui bahwa G20 bukan forum untuk menyelesaikan isu keamanan, tapi kami mengakui bahwa isu keamanan dapat memiliki konsekuensi signifikan terhadap perekonomian global," ungkap Leaders' Declaration G20.
 
Para pemimpin G20 juga menekankan pentingnya menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral untuk menjaga perdamaian dan stabilitas. Ini termasuk membela semua Tujuan dan Prinsip dalam Piagam PBB dan mematuhi hukum humaniter internasional, termasuk perlindungan warga sipil dan infrastruktur dalam konflik bersenjata.
 
"Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting. Era saat ini tidak boleh menjadi era peperangan," tutur Leaders' Declaration G20.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan