Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. (AFP)
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. (AFP)

Rusia Bantah Pengiriman Ribuan Tentara Korut untuk Bantu Perang

Marcheilla Ariesta • 18 Oktober 2024 17:21
Moskow: Rusia menepis laporan adanya ribuan tentara Korea Utara (Korut) yang akan dikirim ke sana untuk membantu perang. Kabar itu awalnya diungkapkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
 
Ini bukan pertama kalinya Rusia dan Korut dianggap bersekongkol dalam perang di Ukraina.
 
Pada 16 Oktober kemarin, Zelensky memberi tahu anggota parlemen negara itu bahwa tiga serangkai "Rusia, Iran, dan Korea Utara" sedang berperang dengan Ukraina.

Ia mengatakan, Kyiv melihat semakin meningkatnya aliansi antara Rusia dan rezim seperti Korea Utara. 
 
"Ini bukan lagi sekadar tentang transfer senjata. Sebenarnya ini tentang pemindahan orang dari Korea Utara ke pasukan militer pendudukan," kata Zelensky.
 
Iran telah memberikan bantuan militer kepada Rusia selama lebih dari dua tahun, termasuk pesawat nirawak Shahed yang mematikan yang digunakan dalam serangan berkelompok harian terhadap warga sipil Ukraina.
 
Kremlin juga menepis laporan tersebut. Juru bicara kepresidenan Rusia Dmitry Peskov menyebut keterlibatan langsung militer Korea Utara dalam perang sebagai "canard" informasional — metafora untuk berita palsu.
 
"Ini bukan hanya intelijen Inggris, tetapi juga intelijen Amerika. Mereka melaporkannya sepanjang waktu, mereka tidak memberikan bukti apa pun," kata Peskov pada 16 Oktober.
 
Sebelumnya di Moskow, Peskov mengatakan kepada kantor berita Rusia: "Ini (pengerahan pasukan Korea Utara ke perang Rusia di Ukraina) tampaknya merupakan canard informasi lainnya."
 
Intelijen Ukraina mengatakan Rusia sedang melatih sekitar 3.000 tentara infanteri Korea Utara untuk bertempur guna bergabung dengan garis depan di Ukraina pada akhir tahun, The Washington Post melaporkan pada 11 Oktober.
 
BBC melaporkan bahwa pertanyaannya bukanlah apakah Pyongyang mengerahkan pasukan untuk membantu perang Rusia, tetapi berapa banyak dari mereka yang sudah berada di garis depan atau di kamp pelatihan dan bersiap untuk ditempatkan.
 
Namun, jika pengerahan pasukan itu ternyata benar, itu akan menandai langkah besar dalam kerja sama Pyongyang dengan Moskow setelah Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sepakat pada bulan Juni untuk memberikan bantuan militer segera jika salah satu dari mereka diserang.
 
Padahal, Korea Utara mempertahankan sekitar 1,28 juta tentara aktif, menurut buku putih pertahanan Korea Selatan.
 
Baca juga: Zelensky Tuding Korut Siap Kirim 10.000 Tentara ke Rusia untuk Bantu Perang
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan