Vaksin Sputnik V dikembangkan oleh Gamaleya Institute di Moskow, Rusia. (Foto: AFP)
Vaksin Sputnik V dikembangkan oleh Gamaleya Institute di Moskow, Rusia. (Foto: AFP)

Uji Klinis Fase 3 Sputnik V Dimulai Pekan Depan

Willy Haryono • 26 Agustus 2020 13:32
Jakarta: Pemerintah Rusia melanjutkan pengembangan Sputnik V, vaksin eksperimental virus korona (covid-19), setelah mendaftarkannya secara resmi untuk penggunaan publik beberapa pekan lalu. Uji klinis fase ketiga dari vaksin ini dijadwalkan berlangsung pekan depan.
 
"Fase ketiga akan dimulai pekan depan di beberapa negara. Total jumlah relawan berkisar 44 ribu, dengan rentang usia antara 18 dan 60 tahun," ucap Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi virtual dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Rabu 26 Agustus 2020.
 
Dubes Lyudmila mengklaim ada banyak negara yang tertarik dengan pengembangan Sputnik V. Selain Rusia, sejumlah negara yang dijadwalkan mengikuti uji klinis fase ketiga ini adalah Filipina, Mesir, Brasil, India, dan lainnya.

Uji klinis fase pertama dan kedua sudah dilakukan di Rusia, yang disebut Dubes Lyudmila memperlihatkan hasil menjanjikan. Sputnik V pertama kali dicobakan kepada manusia di uji klinis fase kedua yang melibatkan 76 relawan.
 
Menurutnya, Sputnik V memicu respons imunitas di tubuh relawan tanpa adanya efek samping yang merugikan. Sebelumnya Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa putrinya sendiri telah mencoba vaksin buatan Gamaleya Institute tersebut.
 
"Kami berharap jumlah orang yang menerima Sputnik V bisa mencapai sekitar 1 miliar hingga tahun depan," sebut Dubes Lyudmila.
 
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memulai "diskusi langsung" dengan Rusia. Direktur WHO Eropa Dr Hans Kluge menyambut baik semua pengembangan vaksin covid-19. Namun ia menegaskan semua vaksin harus melewati uji klinis yang sama.
 
Kluge mengatakan, Rusia memiliki sejarah panjang dalam pengembangan vaksin, termasuk untuk penyakit kuning dan polio.
 
"Kekhawatiran kami mengenai keamanan dan efektivitas tidak semata ditujukan kepada vaksin Rusia, tapi untuk semua vaksin yang sedang dikembangkan," kata Smallwood.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan