Den Haag: Ukraina akan berhadapan dengan Rusia di Mahkamah Internasional (ICJ) pada Senin, 7 Maret 2022. Kiev meminta hakim di Den Haag, Belanda untuk memerintahkan Moskow segera menghentikan invasinya.
Ukraina mengajukan kasus mendesak ke ICJ pada 27 Februari lalu. Mereka mengatakan, Rusia secara ilegal 'membenarkan perang' dengan tuduhan palsu genosida di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina yang dikuasai separatis.
Mereka menuduh Rusia yang merencanakan 'tindakan genosida' dalam serangan yang dimulai pada 24 Februari lalu.
Kiev meminta pengadilan untuk mengambil tindakan sementara, yang dapat memerintahkan Moskow menangguhkan operasi militer mereka.
"Ukraina dengan tegas menyangkal tindakan genosida telah dilakukan. Rusia yang menyatakan melakukan 'operasi militer khusus', tapi pada kenyataannya invasi brutal skala penuh ke Ukraina," kata Ukraina dalam berkas pengajuan mereka, dilansir dari AFP, Senin, 7 Maret 2022.
"Ini hanya kebohongan tidak masuk akal," sambung dia.
Dalam langkah yang tidak biasa, Presiden ICJ Joan Donoghue mengeluarkan 'komunikasi mendesak' untuk Rusia pada 1 Maret lalu. Ia meminta Moskow bertindak sedemikian rupa sehingga perintah apapun harus berlaku dengan cepat.
Sidang dua hari di markas besar Istana Perdamaian ICJ akan dimulai dengan Ukraina berbicara pada Senin ini, pukul 09.00 waktu setempat. Rusia dijadwalkan untuk membalas pada Selasa besok.
Tidak jelas bagaimana Moskow akan secara resmi menentang aplikasi Ukraina dan kedutaan Rusia di Den Haag tidak menanggapi permintaan komentar.
Dalam pukulan lain untuk kasus Moskow, tim hukumnya akan dilemahkan oleh pengunduran diri salah satu pengacara lama Prancis, Alain Pellet.
"Pengacara dapat membela penyebab yang kurang lebih dipertanyakan," kata Pellet dalam surat terbuka.
"Tapi menjadi tidak mungkin untuk mewakili di forum yang didedikasikan untuk penerapan hukum negara yang begitu sinis membencinya," katanya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id