Tak hanya itu, dalam pesan Paskah-nya, Paus juga mengimbau dialog antara Israel dan Palestina, terkait kekerasan yang terjadi di Masjid Al Aqsa.
"Bantu orang-orang Ukraina tercinta dalam perjalanan mereka menuju perdamaian, dan berikan cahaya Paskah kepada orang-orang Rusia," katanya, dilansir dari AFP, Senin, 10 April 2023.
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari tahun lalu, Francis setidaknya dua kali seminggu menyebut Ukraina dan rakyatnya sebagai "martir" dan menggunakan kata-kata seperti agresi dan kekejaman untuk menggambarkan tindakan Rusia.
"Kami meminta Tuhan menghibur yang terluka dan semua orang yang kehilangan orang yang dicintai karena perang, dan mengabulkan harapan tahanan dapat kembali dengan selamat ke keluarga mereka," katanya.
Baca juga: Malam Paskah, Fransiskus Suarakan Harapan di Tengah 'Angin Dingin Perang'
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengecam serangan Rusia yang bertepatan dengan perayaan Minggu Palem Ortodoks, termasuk serangan yang menewaskan seorang ayah dan anak perempuan di kota Zaporizhzhia.
"Beginilah cara negara teroris menandai Minggu Palem," kata Zelensky.
"Beginilah cara Rusia menempatkan dirinya dalam isolasi yang lebih besar dari dunia," sambung dia.
Mayoritas dari 41 juta penduduk Ukraina adalah umat Kristen Ortodoks. Mereka tengah merayakan Paskah hingga sepekan ke depan.
Tak hanya Rusia-Ukraina, Paus Fransiskus juga mendoakan warga Palestina, Myanmar, dan Nikaragua.
Di bagian pidato di mana dia menyebutkan Nikaragua, Paus meminta Tuhan untuk "mengingat semua orang yang dilarang untuk menyatakan iman mereka secara bebas dan terbuka".
Hubungan antara pemerintah dan Gereja Katolik di Nikaragua sangat tegang. Pemerintah, yang telah menangguhkan hubungan diplomatik dengan Vatikan, melarang prosesi Pekan Suci di luar ruangan tahun ini.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News