Penyelidikan dilakukan setelah ledakan dalam penerbangan Alaska Airlines Penerbangan 1282, pada Jumat, 5 Desember 2024.
Penyelidikan ini akan menentukan apakah Boeing memastikan produk sesuai dengan desain yang disetujui. Juga memastikan kondisi operasional yang aman sesuai peraturan FAA.
Kejadian melibatkan Boeing Model 737-9 MAX yang kehilangan pintu penumpang ‘plug’ dan ketidaksesuaian tambahan. FAA menyatakan bahwa kejadian ini tidak seharusnya terjadi dan tidak boleh terulang.
“Praktik manufaktur Boeing harus mematuhi standar keselamatan tinggi yang secara hukum dapat mereka penuhi,” klaim FAA dilansir dari CGTN pada Jumat, 12 Januari 2024.
| Baca: Boeing Mengaku Salah atas Insiden Terlepasnya Pintu Kabin saat Penerbangan. |
Insiden terjadi ketika pintu tengah kabin pada Boeing 737 MAX 9 Alaska Airlines terlepas. Hal tersebut diakibatkan penurunan tekanan tiba-tiba dalam penerbangan.
Pintu tersebut terlempar di ketinggian 16.000 kaki. Pesawat langsung melakukan pendaratan darurat di Portland hanya 20 menit setelah lepas landas, tujuan akhirnya adalah Ontario, California.
Sebagai respons sementara, FAA memutuskan untuk menangguhkan operasi 171 pesawat 737 MAX 9 di tingkat internasional. Selain itu, FAA juga menunggu hasil inspeksi terhadap pesawat yang memiliki penutup pintu serupa.
Ditemukan perangkat keras longgar atau baut pada rakitan penutup pintu pesawat mereka. Diantaranya terdapat pada dua maskapai penerbangan utama di Amerika Serikat yang mengoperasikan Boeing 737 MAX 9, yaitu Alaska Airlines dan United Airlines.
Perlu dicatat bahwa penyelidikan FAA ini berbeda dari investigasi Dewan Keselamatan Transportasi Nasional terkait insiden itu sendiri.
FAA menegaskan bahwa langkah-langkah harus diambil untuk memastikan kejadian serupa tidak terjadi lagi. Selain itu, standar keselamatan harus dijunjung tinggi dalam praktik manufaktur Boeing. (Atika Pusagawanti)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
