Tidak ada yang terluka ketika pintu kabin terlepas dalam penerbangan maskapai Alaska Airlines dari Portland, Oregon pada Jumat lalu. Sejak insiden tersebut, AS telah melarang penerbangan 171 unit pesawat Boeing 737 Max 9.
Selasa kemarin, Presiden dan CEO Boeing Dave Calhoun mengatakan bahwa perusahaannya "mengakui kesalahan."
Bagian 'Sumbat' yang terlepas dari pesawat Alaska Airlines memiliki berat 27 kilogram dan digunakan untuk mengisi pintu keluar darurat yang dibangun di dalam pesawat.
Bagian pesawat yang hilang telah diambil dari halaman belakang rumah seorang guru di Portland, menurut Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB).
Terungkap juga bahwa Alaska Airlines sempat memberlakukan larangan terbang untuk unit Boeing 737 Max 9 menyusul peringatan tekanan udara beberapa hari sebelum kejadian, kata para penyelidik.
"Pertama-tama, kami mengakui kesalahan kami. Kami akan melakukan 100 transparan di setiap langkah," ucap Calhoun kepada jajaran staf Boeing, seperti dikutip dari laman BBC, Rabu, 10 Januari 2024.
Keselamatan Penerbangan Publik
Calhoun meyakinkan stafnya bahwa Boeing akan bekerja sama dengan NTSB untuk menyelidiki penyebab kecelakaan di pesawat Alaska Airlines."Mereka akan sampai pada kesimpulan. FAA (Administrasi Penerbangan Federal) akan memastikan setiap pesawat berikutnya yang terbang ke angkasa benar-benar aman dan peristiwa ini tidak akan terulang lagi," ujarnya.
Bos Boeing tersebut juga berempati kepada mereka yang menyaksikan rekaman kejadian di dalam kabin Alaska Airlines. "Ketika saya melihat rekaman itu, yang terpikir oleh saya hanyalah - saya tidak tahu apa yang akan terjadi terjadi ada yang duduk di sebelah lubang di pesawat itu."
Inspeksi terhadap Boeing 737 Max 9 terus berlanjut setelah FAA mengatakan prioritas utamanya adalah "menjaga keselamatan penerbangan publik."
Baca juga: Ada Baut Longgar di Pesawat Boeing 737 Max 9 yang Dikandangkan FAA
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News