Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)

Sekjen PBB Sebut UNRWA ‘Tak Tergantikan' di Palestina

Willy Haryono • 13 Juli 2024 11:18

New York: Sekretaris jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan bahwa tidak ada alternatif pengganti dari badan pengungsi Palestina, UNRWA, dan dukungan 118 negara terhadap organisasi bantuan tersebut merupakan hal krusial. Pernyataan disampaikan Guterres di tengah meningkatnya upaya Israel untuk membubarkan UNRWA.

Selama ini, UNRWA menyediakan pendidikan, kesehatan dan bantuan kepada jutaan warga Palestina di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah dan Lebanon. Sejak perang meletus sembilan bulan lalu antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Gaza, para pejabat PBB menekankan UNRWA adalah tulang punggung operasi bantuan.

“Permintaan saya kepada semua orang adalah: Lindungi UNRWA, lindungi staf UNRWA, dan lindungi mandat UNRWA – termasuk melalui pendanaan,” kata Guterres pada konferensi UNRWA di New York, Amerika Serikat pada Jumat.

“Biar saya perjelas: tidak ada alternatif lain selain UNRWA,” lanjutnya, mengutip dari Asharq al-Awsat pada Sabtu, 13 Juli 2024.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah lama menyerukan agar UNRWA dibubarkan, dan menuduhnya telah melakukan hasutan anti-Israel. Saat ini, parlemen Israel sedang mempertimbangkan untuk menetapkan UNRWA sebagai organisasi teroris.

Beberapa negara menghentikan pendanaan mereka untuk UNRWA menyusul tuduhan Israel bahwa beberapa staf badan tersebut terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang Gaza. Sebagian besar donor telah melanjutkan pendanaan mereka, sementara UNRWA sedang melakukan penyelidikan internal.

UNRWA sangat terpukul selama konflik di Gaza, di mana 195 stafnya telah terbunuh.

“UNRWA juga menjadi sasaran lewat cara lain,” kata Guterres.

“Staf mereka telah menjadi sasaran protes yang semakin keras dan kampanye misinformasi serta disinformasi yang ganas,” lanjutnya,

“Beberapa orang telah ditahan oleh pasukan keamanan Israel, dan kemudian dilaporkan mengalami penganiayaan dan bahkan penyiksaan,” katanya, seraya menambahkan bahwa di Tepi Barat, kehadiran dan pergerakan staf UNRWA juga sangat dibatasi oleh Israel.

Militer Israel mengatakan mereka bertindak sesuai dengan hukum Israel dan internasional, dan mereka yang ditangkap mendapatkan akses terhadap makanan, air, obat-obatan dan pakaian yang layak.

Israel menuduh UNRWA terlibat dengan Hamas, dan mengatakan bahwa kelompok itu tertanam dalam infrastruktur badan PBB tersebut.

UNRWA dibentuk oleh Majelis Umum PBB pada tahun 1949 setelah perang Arab-Israel pertama. Duta Besar Yordania untuk PBB Mahmoud Daifallah Hmoud mengatakan pada hari Jumat menjelang acara perjanjian tersebut bahwa 118 negara telah menandatangani pernyataan bersama yang mendukung UNRWA dan pekerjaannya.

Pernyataan tersebut menggarisbawahi “bahwa UNRWA adalah tulang punggung seluruh respons kemanusiaan di Gaza, dan mengakui bahwa tidak ada organisasi yang dapat menggantikan kapasitas UNRWA.”
 
Baca juga:  Philippe Lazzarini: Serangan terhadap UNRWA Bersifat Politis


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan