Akibat konflik yang berlangsung selama lebih dari 100 hari ini, UN Women menyebutkan bahwa setidaknya 3.000 perempuan mungkin telah menjadi janda dan kepala rumah tangga, dan setidaknya 10.000 anak mungkin sudah kehilangan ayah mereka.
Badan PBB ini menyoroti ketidaksetaraan gender dan beban bagi perempuan yang melarikan diri dari pertikaian bersama anak-anak dan terus menerus menjadi pengungsi.
Dari 2,3 juta penduduk Gaza, lanjutnya, 1,9 juta telah mengungsi dan "hampir satu juta adalah perempuan dan anak perempuan" yang mencari perlindungan dan keamanan.
Direktur Eksekutif UN Women, Sima Bahous, mengatakan bahwa ini adalah "kebalikan yang kejam" dari pertempuran selama 15 tahun sebelum serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, kata dia, 67 persen dari seluruh warga sipil yang terbunuh di Gaza dan Tepi Barat adalah laki-laki, dan kurang dari 14 persen adalah perempuan.
Kelaparan di Gaza
Mengutip dari Euronews, Sabtu, 20 Januari 2024, Bahous menggemakan seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk menerapkan gencatan senjata kemanusiaan dan pembebasan segera semua sandera yang ditawan Hamas."Seberapa dalam pun kami berduka atas situasi perempuan dan anak perempuan di Gaza hari ini, kami akan semakin berduka esok hari tanpa adanya bantuan kemanusiaan dan diakhirinya kehancuran dan pembunuhan," kata Bahous dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan PBB.
"Perempuan dan anak perempuan kehilangan keamanan, obat-obatan, layanan kesehatan, dan tempat tinggal. Mereka menghadapi kelaparan dan ancaman kelaparan yang akan segera terjadi. Dan yang terpenting, mereka telah kehilangan harapan dan keadilan," lanjutnya.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan hampir 25.000 warga Palestina tewas dalam perang melawan Israel, dengan 70 persen di antaranya adalah wanita dan anak-anak. PBB mengatakan lebih dari setengah juta orang di Gaza – seperempat dari populasi – sedang mengalami kelaparan.
Baca juga: WHO: Penduduk Gaza Kelaparan, Banyak yang Tidak Makan Siang dan Malam
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News