Wilson, 45, ditangkap pada Jumat kemarin dan akan tetap berada di tahanan hingga persidangan di pengadilan federal pada Selasa pekan depan.
Dikutip dari laman Al Arabiya, Minggu, 28 Agustus 2022, Wilson atau dikenal juga dengan Bilal Mu'Min Abdullah telah didakwa sebelumnya atas tuntutan terkait ISIS, kelompok yang dinyatakan AS sebagai organisasi teroris asing.
Tim jaksa federal meyakini Wilson hendak mendirikan semacam pusat pelatihan bagi calon-calon militan ISIS di New Mexico. Nantinya, pusat itu akan mengajarkan ideologi ISIS, dijadikan tempat pelatihan bela diri dan lokasi aman bagi calon militan yang hendak berjuang di AS maupun luar negeri.
Dua pria yang ditangkap pada September 2020 atas penyaluran dukungan material bagi ISIS bersaksi bahwa Wilson membuat mereka menjadi radikal. Tim jaksa mengatakan bahwa Wilson telah menutup sebuah situs daring yang dapat mengaitkan dirinya dengan kedua pria tersebut.
Kristopher Matthews dan Jaylin Molina telah ditangkap atas penyaluran material dukungan kepada ISIS. Keduanya mengaku bersalah atas dakwaan tersebut, yang dilayangkan di Pengadilan Distrik Barat Texas.
Menurut keterangan tim kejaksaan, keduanya berencana melakukan serangan bom atau senjata api di beberapa lokasi, termasuk Gedung Putih dan Trump Tower di New York City.
Keduanya menjadi terpidana di sebuah pengadilan AS di Texas. Matthews, 36, dari South Carolina, baru-baru ini divonis 20 tahun penjara. Sementara Molina, 24, asal Cost, Texas, divonis 18 tahun penjara.
Baca: The Beatles ISIS Hadapi Hukuman Seumur Hidup Atas Kematian Sandera AS
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News