"Bowser tidak layak untuk memimpin kota penting seperti Washington DC. Jika para pria dan wanita yang hebat di Garda Nasional tidak maju, maka dia bisa menjadi tidak lebih baik dari Wali Kota di Minneapolis!" tulis Trump di Twitter.
"Kini Bowser sedang bertengkar dengan Garda Nasional, pasukan yang telah menyelamatkannya dari rasa malu," sambung dia, dikutip dari CGTN, Sabtu 6 Juni 2020.
Secara resmi, Bowser telah meminta Trump menarik semua aparat penegak hukum federal dan personel militer dari Washington DC pada Kamis kemarin. Ia juga meminta agar para prajurit tidak lagi berpatroli di wilayah ibu kota.
"Kami merasa tentara tidak perlu berada dan berpatroli di jalanan ibu kota," tutur Bowser kepada awak media pada Jumat 5 Juni.
Sebelumnya pada pekan ini, sekitar 4.500 personel Garda Nasional diterbangkan ke Washington atas perintah Trump. Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon juga menyiagakan sekitar 1.600 personel militer di sejumlah pangkalan di dekat Washington DC.
Pentagon memerintahkan 1.600 personel itu untuk merespons aksi protes Floyd jika memang diperlukan,
Menurut laporan dari Bloomberg, pengerahan pasukan oleh Trump dan Pentagon menjadikan total personel yang dikerahkan ke Washington mencapai 7.600.
Sementara itu, seiring berjalannya aksi unjuk rasa menuju akhir pekan ini, Menhan AS Mark Esper telah memerintahkan agar personel militer aktif di Washington DC untuk kembali ke pangkalan mereka di Fort Drum, New York.
Floyd adalah pria kulit hitam yang meninggal usai lehernya ditindih lutut seorang pria kulit putih bernama Derek Chauvin pada 25 Mei. Kematiannya memicu aksi protes masif di seantero AS dan juga beberapa negara lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News