Kegiatan ini ditayangkan melalui layanan streaming aplikasi Zoom dan Facebook Live resmi KBRI Quito.
Kegiatan pentas tari virtual ini kali pertama yang diselenggarakan KBRI Quito dan Klub Tari KBRI Quito. Skema virtual dipilih karena adanya pandemi virus korona (covid-19)
"Pandemi covid-19 ini sudah berlangsung sekitar 7 bulan, dan membuat kita tidak bisa melakukan banyak kegiatan seperti yang sudah kita rencanakan di awal tahun. Untuk kami di KBRI Quito, hal ini juga termasuk kegiatan dari Klub Tari," tutur Rally Apriyanto selaku perwakilan KBRI Quito, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Rabu 30 September 2020.
Hal inilah yang membuat KBRI Quito dan Klub Tari KBRI Quito menyelenggarakan pentas tari virtual dengan tujuan mengajak masyarakat Ekuador untuk berkeliling Indonesia dalam bentuk pertunjukan tarian daerah. Acara ini sukses diselenggarakan dan disambut dengan antusias penonton, baik dari Indonesia maupun Meksiko dan Ekuador.
Lebih lanjut Apriyanto menyampaikan pentas tari ini memiliki keunikan, yaitu adanya partisipasi dari kelompok tari di luar Ekuador, yaitu kelompok tari asal Meksiko. Enam penari tersebut tampil dari rumah masing-masing, yang disiarkan secara langsung melalui aplikasi.
Kelas Tari Klub KBRI Quito dibuka sejak Maret 2019, dan kegiatan kelas tari dilakukan di KBRI dengan jadwal rutin dua minggu sekali setiap Rabu dan Jumat pukul 16.00. Kegiatan ini sempat terhenti selama 3 bulan akibat pandemi covid-19, sebelum akhirnya dibuka kembali melalui Zoom sejak Juli lalu. Anggota Klub Tari KBRI Quito bukan hanya berasal dari Ekuador, melainkan dari Meksiko.
Tema yang diusung pada pentas tari virtual ini adalah "Nusantara: Seribu Pulau, Seribu Tarian" atau "Nusantara: Mil Islas, Mil Danzas" dalam bahasa Spanyol. Salah satu semangat yang berusaha disampaikan dalam acara ini yaitu ajakan kepada penonton untuk menjelajahi dan mengenal kebudayaan Indonesia melalui beragam tarian tradisional.
Acara dibuka dengan tari Pendet asal Bali, yang dibawakan Malena Correoso. Sejumlah tari tradisional lainnya turut ditampilkan, yaitu Remo Bolet dari Jawa Timur oleh Edgar Freire, yang merupakan penari sekaligus guru tari di Klub Tari KBRI Quito.
Ada juga Legong Raja Cina dari Bali oleh Yuen Torres; Ofalangga dari Nusa Tenggara Timur oleh Tri Novita Sari; dan Bentang Panggung oleh anggota Klub Tari dan Kelana Dodoan dari Jawa Barat oleh Tri Novita Sari. Hal menarik dalam pentas ini adalah penampilan tari Legong Raja Cina dan tari jaipong Bentang panggung, karena para penarinya berasal dari Meksiko.
Turut hadir secara virtual Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (LBBP RI) untuk Republik Ekuador, Drs. Agung Kurniadi, MA., serta Duta Besar periode sebelumnya, Diennaryati Tjokrosuprihartono.
Meski ini kali pertamanya KBRI Quito menggelar pentas tari secara virtual, namun acara ini berlangsung lancar dan dapat dinikmati sebagai hiburan di tengah pandemi xovid-19. Harapannya ke depan, Klub Tari KBRI Quito dapat terus membawakan tarian tradisional Indonesia dan menggelar pertunjukan tari dari waktu ke waktu.
Sebagai penutup, acara pentas tari virtual KBRI Quito diakhiri dengan sesi foto bersama penonton yang hadir dalam Zoom dan Facebook Live.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News