Baca: Massa Pendukung Donald Trump Serbu Gedung Kongres, Senat Dievakuasi.
"Ya, wanita dewasa yang ditembak di dalam (Gedung) Capitol dinyatakan meninggal di rumah sakit daerah," kata juru bicara Dustin Sternbeck dari Departemen Kepolisian Metropolitan, mengkonfirmasi kepada CNN, Rabu 6 Januari waktu AS atau Kamis 7 Januari 2021 pagi waktu Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Rincian tambahan akan diberikan karena ini tetap merupakan investigasi MPD aktif,” jelasnya.
Polisi di Ibu Kota AS menanggapi dengan senjata dan gas air mata ketika segerombolan pengunjuk rasa menyerbu masuk dan berusaha memaksa Kongres untuk membatalkan kekalahan pemilu Presiden Donald Trump. Serangan ke Gedung Capitol terjadi tak lama setelah beberapa rekan Partai Republik Trump melancarkan serangan terakhir untuk menghalau hasil pemilu.
Polisi mengevakuasi anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat setelah pengunjuk rasa pro-Trump berbaris melalui aula Kongres. Ini memaksa DPR AS dan Senat untuk menangguhkan voting untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih Joe Biden dalam pemilihan 3 November.
Seorang pengunjuk rasa menduduki panggung Senat dan berteriak, "Trump memenangkan pemilihan itu."
Baca: Gedung Kongres Diserang, Trump Provokasi Para Pendukung.
Video menunjukkan polisi menyebarkan gas air mata di dalam gedung. Wakil Presiden Mike Pence, yang memimpin sesi gabungan Kongres, telah dikawal dari Senat.
Adegan kacau terungkap setelah Trump, yang akan lengser pada 20 Januari, berbicara kepada ribuan pengunjuk rasa, mengulangi klaim palsu bahwa pemilu dicuri darinya karena kecurangan dan penyimpangan pemilu yang meluas. Anggota parlemen telah memperdebatkan upaya terakhir oleh anggota parlemen pro-Trump untuk menantang hasil, upaya yang tidak mungkin berhasil.
Kritikus menyebut upaya oleh anggota parlemen Republik serangan terhadap demokrasi Amerika dan supremasi hukum dan percobaan kudeta legislatif.
Tokoh Partai Demokrat teratas di Kongres, Ketua DPR Nancy Pelosi dan Senator Chuck Schumer, meminta Trump untuk mendesak agar semua pengunjuk rasa segera meninggalkan Capitol dan pekarangannya.
(REN)