Isu ini menjadi berita terpopuler Internasional Medcom, dengan beberapa berita lainnya.
Kabar lain yang menjadi terpopuler termasuk pembekuan darah ditemukan di Amerika Serikat, usai vaksin Johnson & Johnson digunakan. Isu lain yang menjadi terpopuler pengadilan HAM Eropa kecam Turki atas penahanan jurnalis.
Lebih lengkap mengenai berita terpopuler Internasional Medcom, bisa dilhat dalam pemaparan berikut:
1. Rusia Tuding AS dan NATO Ubah Ukraina Jadi 'Tong Mesiu'
Rusia menuduh Amerika Serikat (AS) dan negara NATO lainnya mengubah Ukraina menjadi 'tong mesiu'. Pernyataan itu setelah negara-negara Barat membunyikan alarm atas tentara Rusia yang berkumpul di perbatasan."Amerika Serikat dan negara-negara NATO lainnya dengan sengaja mengubah Ukraina menjadi tong mesiu," ucap Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov, dilansir dari AFP, Selasa, 13 April 2021.
Bentrokan antara pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Moskow meningkat beberapa pekan terakhir. Rusia menaruh pasukan mereka di sepanjang perbatasan lantaran khawatir eskalasi akan meningkat.
Apa yang menyebabkan tudingan itu keluar dari Rusia? Simak di tautan ini.
2. Ada Pembekuan Darah, AS Hentikan Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson
Otoritas Kesehatan Amerika Serikat (AS) menyerukan penghentian penggunaan vaksin covid-19 Johnson & Johnson. Hal ini dilakukan setelah adanya laporan kasus pembekuan darah yang sangat langka.Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) berhati-hati dalam mengambil keputusan. Sebanyak enam kasus pembekuan darah yang cukup parah terdeteksi dari 6,8 juta dosis vaksin Johnson & Johnson yang telah disuntikkan. Rekomendasi yang diambil FDA sama seperti yang dilakukan beberapa negara Uni Eropa terhadap vaksin AstraZeneca.
Mereka mengatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sedang meninjau keenam kasus pembekuan darah di AS tersebut. Saat ini, efek samping tersebut sangat langka terjadi.
Seberapa parah temuan pembekuan darah ini? Selanjutnya di sini.
3. Pengadilan HAM Eropa Kecam Turki Atas Penahanan Jurnalis
Pengadilan Hak Asasi Manusia Eropa (ECHR) mengutuk Turki atas penahanan jurnalis dan novelis Ahmet Altan. Dia diduga terlibat dalam upaya kudeta 2016 yang gagal.Altan (71) bekerja untuk beberapa surat kabar Turki dan program berita televisi. Dia kerap menulis serangkaian artikel yang mengkritik pemerintah dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada 2016.
Dia ditangkap tak lama setelah upaya kudeta sebagai bagian dari pembersihan organisasi media. Altan dituduh mendukung pemberontakan dengan menyebarkan pesan subliminal kepada publik.
Altan kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena mencoba menggulingkan pemerintah. Keputusan ini kemudian dibatalkan Pengadilan Tinggi Turki.
Mengapa jurnalis itu ditahan oleh pemerintah Turki? Simak di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
