Kini pemerintahan Joe Biden berusaha untuk menghidupkan kembali kesepakatan yang ditinggalkan Washington sendiri hampir tiga tahun lalu, ketika dipimpin oleh Donald Trump.
Langkah tersebut mencerminkan perubahan dalam pemerintahan AS. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekankan posisi Presiden Joe Biden bahwa Washington akan kembali ke perjanjian yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Namun kembali AS bisa dilakukan jika Teheran sepenuhnya mematuhi kesepakatan tersebut.
Iran bereaksi dingin terhadap ucapan Blinken tersebut, yang dikemukakan oleh Blinken selama pertemuan video dengan para menteri luar negeri Inggris, Prancis dan Jerman. Kelompok yang dikenal sebagai E3 itu berkumpul di Paris.
"Jika Iran kembali ke kepatuhan ketat dengan komitmennya di bawah JCPOA, Amerika Serikat akan melakukan hal yang sama dan siap untuk terlibat dalam diskusi dengan Iran menuju tujuan itu," kata pernyataan bersama dari keempat negara itu, seperti dikutip VOA News, Jumat 19 Februari 2021.
Iran mulai melanggar kesepakatan pada 2019, sekitar setahun setelah mantan Presiden AS Donald Trump menarik diri dan menerapkan kembali sanksi ekonomi AS. Negeri Mullah bahkan telah mempercepat pelanggarannya dalam beberapa bulan terakhir.
Seorang pejabat AS mengatakan bahwa Washington akan menanggapi secara positif setiap undangan Uni Eropa untuk pembicaraan antara Iran dan enam negara besar yang merundingkan perjanjian awal: Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat.
"Kami siap untuk hadir jika pertemuan seperti itu akan berlangsung," kata pejabat itu, setelah seorang pejabat senior Uni Eropa melontarkan gagasan untuk mengadakan pembicaraan semacam itu. Tidak jelas apakah pembicaraan akan dilakukan, apalagi kapan atau di mana.
Menanggapi pernyataan keempat negara tersebut, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Washington harus mengambil langkah pertama.
"Alih-alih menyesatkan dan membebani Iran, E3 / UE harus mematuhi komitmen sendiri dan menuntut diakhirinya warisan Trump tentang #EconomicTerrorism melawan Iran," tegas Zarif dalam sebuah tweet.
"Langkah perbaikan kami adalah tanggapan atas pelanggaran AS / E3. Hapus penyebabnya jika Anda takut efeknya. Kami akan mengikuti ACTION dengan (dengan) aksi,” imbuh Zarif.
Zarif sebelumnya telah mengisyaratkan keterbukaan untuk pembicaraan dengan Washington dan pihak lain untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu.
Pejabat AS itu juga mengisyaratkan mungkin ada cara untuk menjembatani kebuntuan tentang siapa yang harus duluan kembali ke kesepakatan. Salah satu cara adalah Amerika Serikat, dengan melonggarkan sanksi ekonominya, atau Iran, dengan mematuhi batasan pada program nuklirnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News