Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad Bin Salman/AFP.
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad Bin Salman/AFP.

Putra Mahkota Arab Saudi Bantah Rencanakan Pembunuhan Mantan Kepala Intelijen

M Sholahadhin Azhar • 10 Desember 2020 01:55
Riyadh: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad Bin Salman menolak tuduhan bahwa dia mengirim regu pembunuh untuk membunuh mantan kepala intelijen yang diasingkan, Saad Al-Jabri. Penguasa de facto Kerajaan Arab Saudi itu tengah menghadapi tuntutan Al-Jabri di pengadilan Amerika Serikat.
 
Percobaan penculikan dan pembunuhan diduga telah direncanakan Bin Salman selang beberapa hari pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi di Konsulat Saudi di Istanbul. Menurut tuntutan Al-Jabri, Bin Salman mengendalikan tim tentara bayaran yang dikenal sebagai Pasukan Harimau untuk membunuhnya di Kanada. 
 
Tuduhan setebal 106 halaman milik Al-Jabri yang diajukan di Washington DC pada Agustus 2020 mengeklaim bahwa pangeran menginginkan dia dibunuh karena memiliki "informasi yang memberatkan". Dinyatakan bahwa pewaris takhta Arab Saudi itu telah memperoleh fatwa yang mengesahkan pembunuhan mantan pejabat tinggi intelijen tersebut.

"Cacat dalam pengaduan ini begitu jelas dan begitu dalam sehingga hanya dapat dianggap sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari pencurian besar-besaran penggugat," klaim pengajuan terbaru Pemerintah Arab Saudi, seperti dilansir BBC, Kamis 10 Desember 2020. 
 
Pemerintah Arab Saudi juga menyatakan Bin Salman sebagai putra raja yang berada di puncak pemerintahan Arab. Atas status itu, Bin Salman berhak mendapat kekebalan dari gugatan apa pun di pengadilan AS.
 
Al-Jabri menuntut ganti rugi melalui Statuta Penyiksaan Orang Asing Amerika dan Undang-Undang Perlindungan Korban Penyiksaan 1991. Dalam Statuta itu, warga negara asing dapat mengajukan pengaduan di AS atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
 
Pengadilan Distrik AS untuk Columbia mengeluarkan perintah panggilan untuk Bin Salman pada Agustus 2020. Pengadilan Kerajaan di Riyadh mengecamnya sebagai tindakan "hanya hubungan masyarakat".
 
Rincian tanggapan pangeran dirilis dalam pengajuan pengadilan baru. Bin Salman mengatakan bahwa Al-Jabri berusaha menutupi kejahatannya sendiri, termasuk salah pengeluaran atau pencurian langsung sekitar US$11 miliar dana pemerintah. Namun Al-Jabri membantahnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan