Penandatanganan perjanjian perdagangan Indonesia dan Inggris. Foto: Kedubes Inggris
Penandatanganan perjanjian perdagangan Indonesia dan Inggris. Foto: Kedubes Inggris

Potensi Besar, Indonesia-Inggris Perkuat Kerja Sama Perdagangan

Marcheilla Ariesta • 27 April 2021 05:59
London: Perdagangan Indonesia dengan Inggris belum dinilai masih kurang kuat, padahal keduanya menyadari potensi besar masing-masing negara. Oleh karena itu, kedua negara meningkatkan hubungan perdagangan dengan merampungkan Joint Trade Review (JTR) dan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Joint Economic and Trade Committee (JETCO).
 
"Saya senang karena JETCO ini akan mendorong kita lebih jauh untuk meningkatkan perdagangan dan kerja sama," kata Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins, dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Senin, 26 April 2021.
 
Owen menegaskan, perdagangan Inggris-Indonesia adalah peluang yang bisa sangat menguntungkan kedua negara, dan investasi Inggris ke Indonesia meningkat secara cepat.

"Dalam Tinjauan Terpadu tentang kebijakan luar negeri, keamanan, pertahanan, dan pembangunan, Inggris menegaskan komitmennya terhadap kawasan Indo-Pasifik sebagai mesin ekonomi global dan pusat kebudayaan global," jelas Owen.
 
Owen mengungkapkan bahwa JETCO ini dilengkapi dengan tawaran Inggris yang lebih luas ke Indonesia, termasuk Pembiayaan Ekspor Inggris (UKEF) yang dapat mendukung Pemerintah Indonesia dengan pembiayaan jangka panjang yang sangat kompetitif hingga 4 miliar poundsterling untuk dapat mencapai tujuan pembangunan Indonesia.
 
JTR meletakkan dasar untuk mengubah perdagangan bilateral dengan mengkaji keadaan hubungan perdagangan dan investasi bilateral Inggris-Indonesia saat ini. JTR juga memberikan rekomendasi kebijakan terperinci kepada kedua negara mengenai langkah-langkah meningkatkan perdagangan dengan mengatasi masalah perdagangan dan hambatan untuk berbisnis.
 
Sementara JETCO akan berfokus pada makan, minuman, dan produk pertanian, serta energi terbarukan.
 
Menteri Perdagangan Internasional Inggris Liz Truss memprediksi Indonesia akan menjadi salah satu dari lima ekonomi terdepan secara global pada 2050. Melalui perjanjian hari ini Inggris menetapkan ambisi untuk memperkuat hubungan perdagangan dan investasi antara kedua negara serta membuka pasar baru untuk perusahaan-perusahaan Inggris.
 
"Kami ingin memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara yang bervisi serupa, seperti misalnya Indonesia, dimana kita memiliki keyakinan yang sama terhadap demokrasi dan sistem internasional yang berbasis peraturan, yang membantu memperkuat kemitraan dinamis “Global Britain” dengan ASEAN dan Asia Tenggara," ujar Liz.
 
Sementara itu Komisaris Perdagangan Inggris untuk Asia Pasifik Sam Myers mengatakan bahwa MoU ini merupakan langkah penting untuk memperdalam hubungan perdagangan Inggris dengan Indonesia, sebagai ekonomi terbesar ASEAN.
 
"Hal ini akan menciptakan mekanisme formal untuk mengatasi peluang dan tantangan bisnis di tingkat senior pemerintah, dan memulai diskusi khusus sektoral di sembilan bidang prioritas. Kami sudah memiliki hubungan yang produktif dalam bisnis energi terbarukan dan pertumbuhan hijau, serta produk makanan dan minuman - menciptakan prospek baru untuk kemitraan dan kemakmuran bersama," pungkas Sam.
 
Duta Besar Republik Indonesia untuk Inggris Desra Percaya hadir dalam penandatanganan MoU tersebut. Investasi Inggris ke Indonesia meningkat hingga 53 persen pada 2019. Namun, sayangnya Indonesia merupakan mitra dagang terbesar ke-52 Inggris.
 
Melihat kenaikan investasi Inggris di Indonesia, maka kedua negara sepakat untuk meningkatkan kerja sama perdagangan melalui MoU tersebut.
 
Inggris menilai mereka merupakan pasar penting Indonesia untuk alas kaki, pakaian, dan produk kayu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan