"Sebanyak 5 ribu surat dan bunga untuk 5 ribu pemimpin wanita di seluruh dunia mewakili suara bagi ribuan ibu yang teraniaya di Turki," seperti dikutip dari lama resmi AST, Minggu, 9 Mei 2021.
Target peyampaian aspirasi supaya suara perempuan Turki didengar pemimpin perempuan di Amerika, Brasil, Albania, Eropa, dan Asia. Selain itu, AST juga mengirimkan surat dari perempuan Turki ke mereka.
Salah satu surat yang dikirimkan berasal dari Sacide Bozan, pekerja perempuan di Kementerian Pendidikan Nasional Turki yang diberhentikan dari pekerjaannya.
Bozan terdampak aturan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang menentang gerakan Gulen sebagai inisiator kudeta pada 2016. Bozan menjalani proses hukum selama 3 tahun, dan suaminya yang berprofesi sebagai guru, ditahan 3 tahun atas tuduhan serupa.
"Para ibu harus membayar harga konflik dan penindasan dengan lebih keras," demikian dikutip dari laman AST.
Penindasan diklaim diawali kudeta gagal di Turki pada Juli 2016, yang disebut-sebut diikuti propaganda. Hal itu dikatakan AST melipatgandakan beban perempuan di sana. Tak sedikit yang mendapat stigma negatif dan menanggung beban moral.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News