Sabtu kemarin, Republik Ceko mengusir 18 diplomat Rusia, memberikan mereka waktu 72 jam untuk segera pulang ke negaranya. Pengusiran dilakukan di tengah tuduhan bahwa dua agen intelijen Rusia terlibat dalam ledakan gudang amunisi di Republik Ceko pada 2014.
Moskow menyebut tuduhan semacam itu merupakan sesuatu yang "absurd."
"Pengusiran ini merupakan kelanjutan dari rentetan aksi anti-Rusia yang dilakukan Republik Ceko dalam beberapa tahun terakhir," ujar Kemenlu Rusia, dilansir dari laman Al Jazeera.
"Republik Ceko hanya berusaha membuat Amerika Serikat senang dengan berlindung di balik rangkaian sanksi AS terhadap Rusia," sambungnya.
Baca: Republik Ceko Usir 18 Diplomat Rusia
Sementara itu, Republik Ceko mengaku sudah menginformasikan NATO dan Uni Eropa mengenai dugaan keterlibatan Rusia dalam ledakan 2014. Jajaran menteri luar negeri UE dijadwalkan membahas masalah tersebut dalam pertemuan pada Senin ini, 19 April 2021.
Kemenlu AS memuji langkah tegas Praha terhadap "aksi subversi Rusia di tanah Ceko."
Sebelumnya pada pekan ini, AS telah mengumumkan sanksi dan pengusiran 10 diplomat Rusia atas tuduhan intervensi pemilihan umum 2020, serangan siber, dan berbagai aksi buruk lainnya.
Merespons sanksi dan pengusiran, Rusia juga mengusir 10 diplomat AS. Tidak hanya itu, sejumlah pejabat AS juga dilarang memasuki Rusia hingga jangka waktu yang belum ditentukan.
Selain diplomat AS dan Republik Ceko, Rusia juga telah mengusir lima diplomat Polandia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News