Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden (Foto:AFP)
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden (Foto:AFP)

Menanti Kepastian Biden Atas Solusi Dua Negara Israel-Palestina

Marcheilla Ariesta • 20 Januari 2021 13:02
Jakarta: Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah menghitung jam untuk selesai dari jabatannya. Ia akan menyerahkan posisinya kepada Presiden terpilih Joe Biden.
 
Setelah menerima sumpah, Biden dan Kamala Harris, wakilnya, akan dihadapkan dengan serangkaian masalah yang dialami AS, salah satunya di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina-Israel.
 
Pengamat internasional Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah mengatakan, selama dua tahun terakhir, Trump sudah mengerahkan kekuatan luar biasa untuk normalisasikan hubungan Israel dengan negara-negara di Timur Tengah. Ia mengatakan Trump sudah berhasil melakukan itu dengan bantuan tangan kanannya, Jared Kushner, yang tak lain adalah menantunya.

Menurut Reza, jika Biden menganggap hal tersebut baik, maka ia juga harus memiliki 'tangan kanan' yang bukan berasal dari Kabinetnya atau memiliki jabatan, tapi berpengaruh.
 
"Orang itu bisa bergerak, tapi dengan risiko minimal. Dia tidak menjabat sebagai apapun, tapi punya kewenangan, sehingga bisa fleksibel merancang kebijakan secara langsung," kata Rezasyah kepada Medcom.id.
 
Namun, situasi yang tidak menentu di Timur Tengah dapat menjadi 'bumerang' bagi AS, terutama negara-negara yang baru saja meresmikan hubungan dengan Israel.
 
Yang perlu dilakukan Biden adalah menciptakan kepercayaan diri bahwa AS harus membangun peran. "Kalau dulu kan sebagai pelindung Israel, kali ini AS harus berperan sebagai sekutu terpercaya, pembangun perdamaian, hal-hal seperti ini yang harus dilakukan AS di Timur Tengah," katanya.
 
"Jangan sampai terpikir AS akan mengikuti apa yang dikatakan Israel di Timur Tengah tersebut," imbuh Rezasyah.
 
Baca: Usai Dilantik, Joe Biden akan Akhiri Belasan Kebijakan Trump
 
Sementara itu, Ketua Kajian AS Universitas Indonesia, Suzie Sudarman meyakini jika AS akan kembali memegang 'Solusi Dua Negara' yang merupakan pedoman perdamaian Israel-Palestina.
 
"Mudah-mudahan bisa (kembali ke prinsip itu) karena AS sebenarnya sudah dirobek-robek oleh Trump. Tak hanya dipecah belah, tapi juga dibohongi oleh Trump," ucapnya.
 
Seperti diketahui, Israel menjadi sekutu terdekat AS dalam pemerintahan Trump. Mereka mendapat pengakuan atas Yerusalem Timur sebagai ibu kota, hingga dataran tinggi Golan, juga normalisasi hubungan dengan beberapa negara di Timur Tengah.
 
Harapan agar AS kembali berpegang pada Solusi Dua Negara diungkapkan oleh Liga Arab. Mereka berharap Biden mampu mengubah berbagai kebijakan Donald Trump mengenai isu Timur Tengah dan mendorong suatu proses politik dalam upaya membantu Palestina meraih kemerdekaan.
 
Solusi Dua Negara adalah konsensus global yang dianggap sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan antara Palestina-Israel.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAH)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan