Senator AS Chris Murphy mohon pada Senat untuk loloskan UU Kekerasan Senjata./AFP
Senator AS Chris Murphy mohon pada Senat untuk loloskan UU Kekerasan Senjata./AFP

Senator AS Memohon di Senat Agar UU Kekerasan Senjata Diloloskan

Marcheilla Ariesta • 25 Mei 2022 19:43
Connecticut: Seorang senator Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Chris Murphy meminta kepada rekannya di Senat untuk mengesahkan undang-undang yang membahas krisis kekerasan senjata. Permintaan ini ia ajukan setelah adanya penembakan massal di sebuah sekolah dasar Texas.
 
Akibat penembakan tersebut, 19 anak-anak dan dua guru tewas. Pelaku yang masih 18 tahun juga ditembak mati polisi.
 
"Apa yang kita lakukan di sini? Ini tidak bisa dihindari. Anak-anak ini tidak beruntung. Ini hanya terjadi di negara ini dan tidak di tempat lain," kata Murphy berlinang air mata, dikutip dari The Guardian, Rabu, 25 Mei 2022.

"Ini adalah pilihan. Ini adalah pilihan kami untuk membiarkannya berlanjut," sambung dia.
 
Kepada awak media, Murphy mengatakan, Amerika Serikat perlu berbuat lebih banyak untuk mengatasi penyakit mental dan bahwa senjata bukanlah masalah bawaan.
 
"Jangan bicara omong kosong tentang penyakit mental," kata Murphy.
 
"Kami tidak memiliki penyakit mental lebih dari negara lain di dunia. Anda tidak dapat menjelaskan hal ini melalui prisma penyakit mental karena kami bukan orang yang luar biasa dalam penyakit mental. Kami adalah orang asing dalam hal akses ke senjata api dan kemampuan penjahat dan orang yang sangat sakit untuk menggunakan senjata api. Itulah yang membuat Amerika berbeda," katanya.
 
Baca juga: Pelaku Penembakan Sekolah di Texas Sempat Posting Foto Senjata di Instagram
 
Dalam pernyataannya di Senat, Murphy mengatupkan tangannya dan memohon kepada Partai Republik untuk membantu Demokrat meloloskan undang-undang reformasi senjata yang sangat berarti.
 
"Saya di sini di lantai ini untuk memohon, untuk benar-benar berlutut untuk memohon kepada rekan-rekan saya, temukan jalan ke depan di sini," tuturnya.
 
Tragedi di Texas tampaknya mirip dengan penembakan massal  2012 di Connecticut. Saat itu, Adam Lanza yang berusia 20 tahun menembak masuk ke gedung yang terkunci, dan kemudian membunuh 20 siswa kelas satu dan enam pendidik dengan senapan tipe AR-15.
 
Murphy menyatakan harapan bahwa kompromi pada tindakan pengendalian senjata dimungkinkan dan mendesak sesama anggota parlemen untuk mengambil sikap.
 
Demokrat kekurangan mayoritas yang cukup besar di Senat untuk meloloskan reformasi kontrol senjata tanpa dukungan Republik.
 
"Saya mengerti rekan-rekan Republik saya tidak akan menyetujui semua yang saya dukung, tetapi ada kesamaan yang dapat kita temukan," pungkasnya, mengakui masalah kekerasan senjata yang tidak dapat diselesaikan dalam semalam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan