"Serangan Rusia tidak dapat diterima. Serangan ini didukung juga oleh Belarusia," kata Stoltenberg, dilansir dari The Guardian, Selasa, 1 Maret 2022.
Selain mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin, Stoltenberg juga berjanji untuk tidak mengirim pasukan atau jet tempur ke Urkaina. Janjinya akan dipenuhi jika serangan Rusia ke Ukraina dihentikan.
Ia menegaskan, NATO tidak ingin menjadi bagian dari konflik.
Baca juga: Konvoi Pasukan Rusia Makin Bergerak Mendekat Ibu Kota Ukraina
"NATO adalah aliansi pertahanan, kami tidak mencari-cari konflik dengan Rusia," katanya.
"Rusia harus sesegera mungkin menghentikan perang, menarik seluruh pasukannya dari Ukraina, dan melaksanakan upaya diplomatik dengan itikad baik," tegas Stoltenberg.
Banyak yang menyebutkan NATO sebagai biang kerok perang ini terjadi. Pasalnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ingin agar negaranya bergabung dengan NATO.
Namun, Putin sebagai pemimpin negara tetangga tidak menyukainya. Ia tidak ingin NATO terus melakukan perluasan di wilayah Eropa Timur.
Bagi Presiden Rusia itu, kehadiran NATO di dekat negaranya merupakan ancaman. Terlebih, Amerika Serikat (AS) yang disebut sebagai musuh bebuyutan Rusia, bergabung dalam pakta tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News