Aksi protes mengecam kematian Taylor ini merupakan kelanjutan dari gelombang demonstrasi masif yang dipicu tewasnya George Floyd.
Dikutip dari New York Times, video di media sosial memperlihatkan seorang pria berdiri di ujung taman Jefferson Square Park dan melepaskan lebih dari 12 tembakan. Aksi tersebut membuat para demonstran berpencar ke berbagai arah dalam mencari perlindungan.
Satu orang tewas di lokasi penembakan, dan satu korban luka ditemukan di wilayah Hall of Justice. Kepolisian Louisville mengatakan, luka yang dialami korban tidak mengancam keselamatan jiwanya.
Kepolisian telah menyisir keseluruhan taman untuk menginvestigasi penembakan. "Para detektif berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi untuk mengidentifikasi semua yang terlibat dalam insiden," ujar Kepolisian Louisville. Sejauh ini aparat belum melakukan penangkapan apapun.
Louisville merupakan salah satu pusat aksi protes menentang aksi kekerasan polisi usai tewasnya Floyd pada 25 Mei.
Kematian Floyd memperbarui fokus demonstran terhadap Taylor, yang tewas ditembak polisi saat berada di dalam apartemennya sendiri. Saat polisi masuk ke apartemen Taylor untuk menggeledah tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, baku tembak terjadi antara aparat dan pacar Taylor, Kenneth Walker.
Kala itu Walker berpikir sekelompok polisi itu adalah penyusup atau perampok. Dalam baku tembak, Taylor terkena delapan tembakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News