Raja Philippe asal Kerajaan Belgia berbicara di podium PBB. (Foto: Héctor Retamal/AFP/Getty)
Raja Philippe asal Kerajaan Belgia berbicara di podium PBB. (Foto: Héctor Retamal/AFP/Getty)

Raja Belgia Meminta Maaf kepada RD Kongo

Willy Haryono • 01 Juli 2020 20:05
Brussels: Raja Philippe meminta maaf atas aksi kekerasan dan penderitaan semasa pemerintahan kolonial Belgia di sebuah negara yang kini bernama Republik Demokratik Kongo. Permintaan maaf disampaikan dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Presiden RD Kongo, Felix Tshisekedi.
 
Lewat surat ini, Raja Philippe menjadi pemimpin monarki pertama Belgia yang mengakui adanya "aksi kekerasan serta kekejaman" di RD Kongo puluhan tahun silam.
 
"Untuk memperkuat hubungan dan mengembangkan persahabatan, kita harus dapat saling berbicara secara jujur mengenai sejarah kedua negara," tulis Raja Philippe, dikutip dari laman Independent, Rabu 1 Juli 2020.

Surat dilayangkan Raja Philippe saat Belgia mendapat gelombang tekanan untuk mengakui sejarah masa kolonial mereka di tengah aksi protes diskriminasi rasial berskala masif yang dipicu kematian pria kulit hitam asal Amerika Serikat, George Floyd.
 
Sejumlah patung Raja Leopold II dirusak dalam beberapa pekan terakhir. Di bawah kepemimpinan Raja Leopold II, sekitar 10 juta warga RD Kongo diperkirakan telah meninggal akibat aksi kekerasan yang dilakukan pemerintah kolonial Belgia.
 
Sebuah petisi mengenai penyingkiran semua patung Raja Leopold II telah mendapat 80 ribu tanda tangan. Otoritas lokal di Ghent telah menyingkirkan sejumlah patung Leopold pada Selasa kemarin.
 
Merujuk pada kekejaman Raja Leopold II, Raja Philippe menuliskan bahwa "aksi kekerasan dan kekejaman (Belgia di masa lalu) masih berada dalam memori kolektif kita semua."
 
"Periode kolonial saat itu telah menyebabkan penderitaan," sambungnya.
 
Saat kepemilikan pribadi Raja Leopold berakhir pada 1908, ia memberikan Kongo kepada pemerintah negara Belgia. Belgia terus memimpin jalannya pemerintahan, sebelum akhirnya Kongo mendeklarasikan kemerdekaan di tahun 1960.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan