Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, 28 Februari 2020. (Foto: Fabrice Coffrini/AFP)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers di Jenewa, Swiss, 28 Februari 2020. (Foto: Fabrice Coffrini/AFP)

WHO Tingkatkan Status Risiko Korona ke Level Tertinggi

Willy Haryono • 29 Februari 2020 09:03
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meningkatkan status risiko global penyebaran virus korona COVID-19 ke level teratas, yakni "Sangat Tinggi." Namun, WHO tetap optimistis peluang mengendalikan penyebaran virus ini masih terbuka jika rantai transmisinya diputus.
 
Lebih dari 50 negara kini telah melaporkan kemunculan COVID-19, sejak virus tersebut pertama kali muncul di Tiongkok pada Desember 2019. 
 
Berdasarkan data di situs pemantau John Hopkins CSSE, angka kematian akibat korona di level global kini telah melampaui 2.900, dengan total kasus melebihi 85 ribu. Sementara jumlah pasien sembuh mencapai 39.416 orang.

Dalam konferensi pers di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa sebagian besar kasus korona masih bisa dilacak, dan tidak ada bukti bahwa virus ini "menyebar dengan bebas di tengah masyarakat."
 
Kolega Tedros, Dr Mike Ryan, mengatakan bahwa WHO meningkatkan status risiko korona ke level tertinggi agar pemerintah sejumlah negara menyadari bahwa penyebaran COVID-19 harus ditangani dengan serius.
 
"Anda bertanggung jawab kepada masyarakat dan juga dunia untuk mempersiapkan diri (menghadapi korona)," ucap Ryan, dilansir dari laman BBC, Sabtu 29 Februari 2020.
 
Ryan menekankan, bahwa data terkini tidak menunjukkan bahwa virus korona COVID-19 telah menjadi pandemik global. "Jika memang sudah menjadi pandemik, maka setiap manusia di muka Bumi ini akan terjangkit," tutur Ryan.
 
"Data terkini tidak mendukung hal tersebut, dan Tiongkok telah memperlihatkan kepada kita semua bahwa pandemik tidak akan terjadi jika kita bertindak cepat," sambungnya.
 
Tedros menekankan bahwa COVID-19 memang berpotensi menjadi pandemik global, namun meminta masyarakat dunia untuk tidak memicu kepanikan. "Musuh terbesar kita saat ini bukanlah virus, tapi rasa takut, rumor, dan stigma," ungkapnya.
 
WHO mengatakan bahwa skema pengendalian yang baik, dengan didukung "semua pemerintah dan masyarakat," akan membantu memperlambat penyebaran virus dan memutus rantai infeksi COVID-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan