Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa. (AFP)
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa. (AFP)

AS Jatuhkan Sanksi ke Presiden Zimbabwe atas Pelanggaran HAM dan Korupsi

Marcheilla Ariesta • 05 Maret 2024 16:11
Washington: Amerika Serikat (AS) telah menjatuhkan sanksi kepada Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa beserta istri beserta pejabat senior pemerintah lainnya. Sanksi diberikan atas dugaan keterlibatan mereka dalam korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM).
 
Kantor Pengendalian Aset Luar Negeri Kementerian Keuangan AS telah mengumumkan sanksi tersebut. Sanksi menargetkan tiga perusahaan dan 11 orang, termasuk keluarga Mnangagwa, Wakil Presiden Constantino Chiwenga, dan pensiunan Brigadir Jenderal Walter Tapfumaneyi.
 
Sanksi diberikan setelah meninjau ulang program sanksi yang telah diterapkan sejak 2003. .

Selain orang-orang yang terdaftar, warga Zimbabwe yang sebelumnya berada di bawah sanksi AS akan mendapat pencabutan pembatasan.
 
"Perubahan yang kami lakukan hari ini dimaksudkan untuk memperjelas apa yang selama ini benar: sanksi kami tidak dimaksudkan untuk menargetkan rakyat Zimbabwe," kata Wakil Menteri Keuangan AS Wally Adeyemo, dilansir dari Al Jazeera, Selasa, 5 Maret 2024.
 
"Kami memfokuskan kembali sanksi kami pada target yang jelas dan spesifik: jaringan kriminal pejabat pemerintah dan pengusaha Presiden Mnangagwa yang paling bertanggung jawab atas korupsi atau pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Zimbabwe," sambung Adeyemo.

Emas dan Berlian Zimbabwe

Mnangagwa dituduh melindungi praktik penyelundupan emas dan berlian di Zimbabwe, serta mengarahkan pejabat pemerintah untuk memfasilitasi penjualan emas dan berlian di pasar gelap. Ia juga mendapat tuduhan telah menerima suap sebagai imbalan atas jasanya.
 
Investigasi Al Jazeera tahun lalu menemukan bahwa pemerintah Zimbabwe menggunakan geng penyelundup untuk menjual emas senilai ratusan juta dolar untuk membantu mengurangi dampak sanksi. Emas adalah ekspor terbesar di Zimbabwe.
 
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa tindakan baru tersebut adalah bagian dari "kebijakan sanksi yang lebih kuat dan lebih tepat sasaran" terhadap Zimbabwe, dan menyuarakan keprihatinan atas "kasus korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia yang serius."
 
"Orang-orang penting, termasuk anggota pemerintah Zimbabwe, memikul tanggung jawab atas tindakan ini, termasuk penjarahan kas pemerintah yang merampas sumber daya publik warga Zimbabwe," tutur Blinken.
 
"Berbagai kasus penculikan, kekerasan fisik, dan pembunuhan di luar hukum telah membuat warga hidup dalam ketakutan," pungkasnya.
 
Baca juga:  Menkes Zimbabwe Ditangkap atas Skandal Pasokan Covid-19
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan