Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan, Mark Muffley (40) dari Lansford, Pennsylvania, membawa koper untuk penerbangan menuju Sanford, Florida.
Administrasi Keamanan Transportasi AS (TSA) mengatakan, salah satu pejabatnya menemukan barang mencurigakan di dalam koper yang tampaknya merupakan alat peledak aktif.
"FBI dan teknisi bom penegak hukum setempat menetapkan bahwa barang itu memang alat peledak aktif," kata Juru Bicara TSA, dilansir dari France24, Kamis, 2 Maret 2023.
Tas itu memicu alarm bandara. Petugas kemudian menemukan 'senyawa melingkar' yang tersembunyi di lapisan bagasi.
"Dengan dua sekering dan bubuk yang disembunyikan di kertas lilin dan bungkus plastik," kata FBI dalam pengaduan resminya.
"Bubuk itu diduga merupakan campuran bubuk flash dan butiran gelap yang digunakan dalam kembang api tingkat komersial," tambah pengaduan itu.
Menurut FBI, bubuk tersebut rentan terhadap panas dan gesekan. "Ini dapat menimbulkan risiko yang signifikan bagi pesawat dan penumpang," sambung mereka.
Setelah alarm berbunyi, pihak berwenang memanggil Muffley untuk melapor ke keamanan di bandara. Beberapa menit kemudian, Muffley terlihat meninggalkan bandara.
"Sore harinya, dia ditangkap di rumahnya," kata FBI.
Rincian lebih lanjut tentang insiden tersebut, termasuk dugaan niat Muffley, belum diketahui hingga kini. Namun, ABC News melaporkan Muffley dijadwalkan hadir di pengadilan pada hari Kamis.
Pihak bandara mengatakan, mereka menutup sebagian terminal utamanya sementara pada Senin lalu. Sementara itu, pihak berwenang menyelidiki paket yang mencurigakan tersebut.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News