Diketahui, otoritas AS mengeluarkan peringatan tegas setelah Angkatan Laut negaranya merilis sebuah video yang disebut sebagai “interaksi yang tidak aman” di Selat Taiwan. Dalam video tersebut, terlihat kapal perang Tiongkok melintas bagian depan kapal perusak AS di jalur perairan yang sensitif.
Insiden itu terjadi ketika kedua negara saling menyalahkan dalam segala hal lantaran tidak mengadakan pembicaraan militer. Mulai dari masalah perdagangan, Taiwan, hingga soal invasi Rusia ke Ukraina. Ini pun dinilai dapat meningkatkan potensi konfrontasi di masa depan.
Kejadian ini juga terjadi setelah insiden pada 26 Mei ketika sebuah jet Tiongkok melakukan manuver “agresif tidak perlu” di dekat sebuah pesawat militer AS, tepatnya di atas Laut China Selatan, wilayah udara internasional.
"Sayangnya, ini hanyalah bagian dari meningkatnya agresivitas RRT (Republik Rakyat Tiongkok) yang tengah kami hadapi, dan kami siap untuk mengatasinya," kata Kirby, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 6 Juni 2023.
"Tidak akan lama lagi sebelum seseorang terluka. Tidak perlu banyak waktu untuk membuat kesalahan dalam penilaian atau kesalahan yang dibuat," lanjut dia.
Sementara itu, juru bicara kementerian luar negeri Tiongkok, Wang Wenbin, mengatakan bahwa “tindakan yang diambil oleh militer negaranya sepenuhnya masuk akal, sah, profesional serta aman.”
Kirby menegaskan AS akan terus mendukung kebebasan navigasi di udara dan laut. "Saya tentu ingin mendengar Beijing membenarkan apa yang mereka lakukan," ujar Kirby.
"Pencegatan udara dan maritim terjadi setiap saat. Bahkan, kami juga melakukannya. Perbedaannya adalah ketika kami merasa perlu melakukannya, itu dilakukan secara profesional," ucapnya.
Kirby yakin bahwa upaya Tiongkok tidak akan pernah berhasil jika pencegatan itu dilakukan untuk menyampaikan pesan bahwa AS tidak diterima di daerah tersebut. Lebih lanjut, kata dia, upaya Tiongkok juga bakal gagal jika mereka ingin pesawat dan kapal AS berhenti terbang dan berlayar.
"Itu tidak akan terjadi," tegas Kirby.
AS ingin menjalin “hubungan yang dapat diprediksi” dengan Tiongkok
Terlepas dari ketegangan yang tengah meningkat, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Vedant Patel justru mengatakan bahwa Presiden Joe Biden “ingin terus memiliki hubungan yang dapat diprediksi dengan Tiongkok.”"Presiden Biden telah menyatakan dengan jelas bahwa kami tidak menginginkan Perang Dingin baru, dan persaingan kami tidak boleh meluas menjadi konflik," kata Patel.
Militer AS mengatakan bahwa kapal perusak Amerika Chung-Hoon dan kapal fregat Kanada Montreal tengah melakukan transit “rutin” di selat tersebut pada hari Sabtu ketika kapal Tiongkok memotong di depan kapal AS dalam jarak 137 meter.
Dalam video yang diunggah oleh Angkatan Laut AS, kapal Tiongkok terlihat berlayar melintasi jalur Chung-Hoon di perairan yang tenang. Chung-Hoon pun tidak mengubah arah.
"AS telah menyebabkan masalah dan provokasi terlebih dahulu, sedangkan Tiongkok menanganinya sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku," kata Wang dalam sebuah konferensi pers pada hari Senin. (Arfinna Erliencani)
Baca juga: Hubungan Memanas, AS-Tiongkok Gabung Latihan Angkatan Laut di Indonesia
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id