Pasukan Ukraina dengan persenjataan melawan Rusia. Foto: AFP
Pasukan Ukraina dengan persenjataan melawan Rusia. Foto: AFP

Ukraina Sebut Capai Kemajuan dalam Perang, Klaim Tangkap 100 Prajurit Rusia

Medcom • 15 Agustus 2024 13:53
Kyiv: Ukraina mengatakan pasukannya terus memperluas serangan ke wilayah Rusia. Ukraina juga mengklaim berhasil meraih kemajuan di beberapa arah.
 
Serangan ini menjadi serangan terdalam ke Rusia sejak invasi besar-besaran Moskow pada tahun 2022.
 
“Kami telah berhasil menguasai 1-2 kilometer lebih jauh ke dalam Kursk sejak Rabu pagi, sekaligus menangkap 100 tentara Rusia,” ujar  Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, seperti dikutip BBC, Kamis 15 Agustus 2024.
 
Baca: Ada Pembangunan ‘Parit Pertahanan’ di Kursk, Upaya Rusia Cegah Pasukan Ukraina.


Namun, pihak Rusia mengklaim bahwa mereka telah berhasil menghentikan serangan lebih lanjut. Jumlah wilayah Rusia yang direbut masih belum pasti, dan kedua negara mengeluarkan pernyataan yang saling bertentangan.
 
Mengutip dari BBC, situasi di perbatasan Kursk semakin memanas setelah serangan mendadak yang terjadi pekan lalu, memaksa otoritas Rusia untuk menetapkan keadaan darurat.
 
Pihak Rusia sendiri menyebutkan berhasil menghalau pihak Ukraina.
 
Seorang komandan unit pasukan khusus Akhmat Chechnya, Mayor Jenderal Apti Alaudinov mengatakan di televisi Rusia, Channel One,bahwa pasukan Rusia hampir ‘sepenuhnya memblokir’ militer Ukraina untuk maju.
 
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut pasukan Ukraina kini menguasai kota perbatasan Sudzha di Kursk, meski klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen. Video yang beredar di media Ukraina menunjukkan tentara mereka mencopot bendera Rusia dari sebuah sekolah di kota tersebut.
 
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Heorhiy Tykhy, menegaskan bahwa Ukraina tidak tertarik ‘mengambil alih’ wilayah Rusia. Ia menyebut serangan ini bertujuan menekan Rusia agar mau berdamai secara adil.
 
Dalam pertemuan sebelumnya dengan para pejabat pemerintah, Zelensky mengatakan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk mendirikan “kantor-kantor komandan militer” di wilayah tersebut.
 
Pada hari Rabu, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk menguraikan rencana juga disiapkan untuk mendirikan "zona keamanan" di Kursk, guna melindungi perbatasan Ukraina, serta membuka jalur evakuasi dan bantuan kemanusiaan bagi warga sipil Rusia yang terjebak dalam konflik.
 
Sementara itu, Rusia menghadapi serangan drone yang semakin intensif, dengan 117 drone diklaim berhasil ditembak jatuh dalam semalam. Serangan tersebut menargetkan wilayah Kursk, Voronezh, Belgorod, hingga Nizhny Novgorod. Pemerintah Rusia juga menetapkan keadaan darurat di Belgorod, menyusul kerusakan akibat serangan tersebut. (Shofiy Nabilah)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan