“Ribuan penduduk kami -,militer maupun warga sipil,- ditahan oleh Rusia. Mereka menderita karena disiksa secara brutal. Ini adalah tindak kekejaman massal!,” ujar Presiden Zelensky dalam pidatonya di KTT G20.
“Selain itu, kami tahu nama 11 ribu anak yang telah dideportasi paksa ke Rusia. Mereka dipisahkan secara paksa dari orang tua mereka, padahal Rusia tahu betul bahwa anak-anak itu memiliki keluarga,” tegasnya.
Menurut Zelensky, selain anak-anak yang datanya yang dimiliki pemerintahannya, ada puluhan ribu anak Ukraina lain yang dipindahkan secara paksa ke Rusia.
“Banyak orang tua dari anak-anak itu telah tewas akibat serangan Rusia, dan sekarang mereka ditahan di negara-pembunuh (Rusia). Ditambah lagi ratusan ribu orang dewasa yang telah dideportasi, dan Anda dapat melihat bencana kemanusiaan yang terjadi karena perang Rusia,” imbuhnya.
Dalam pidatonya, Zelensky juga mengkritik Komite Internasional Palang Merah (ICRC). Menurut Zelensky, ICRC tidak pernah memberikan bantuan kepada Ukraina.
“Kami tidak melihat mereka berjuang sepenuhnya demi mendapatkan akses ke lokasi tahanan perang dan tahanan politik Ukraina, atau membantu mencari warga Ukraina yang dideportasi. Dengan begitu, Palang Merah sendiri telah menghancurkan reputasi mereka sebagai organisasi yang dahulu terhormat,” tegasnya.
Ukraina meragukan apakah kebijakan organisasi itu dapat berubah. Dan menurut Zelensky itu tidak dapat menunggu. “Oleh karena itu, kita semua harus bersatu untuk mendukung satu-satunya cara yang realistis untuk membebaskan para tahanan – semua untuk semua,” pungkas Zelensky.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News