Tetapi Kuleba mengatakan bahwa Rusia hanya dapat diundang ke pertemuan puncak tersebut jika negara tersebut menghadapi pengadilan kejahatan perang terlebih dahulu.
Kuleba juga mengatakan dia "sangat puas" dengan hasil kunjungan Presiden Volodymyr Zelensky ke Amerika Serikat (AS) minggu lalu, dan dia mengungkapkan bahwa pemerintah AS telah membuat rencana khusus untuk menyiapkan baterai rudal Patriot agar dapat beroperasi di negara tersebut dalam waktu kurang dari dari enam bulan. Biasanya, pelatihan memakan waktu hingga satu tahun.
Kuleba mengatakan selama wawancara di Kementerian Luar Negeri bahwa Ukraina akan melakukan apapun untuk memenangkan perang pada tahun 2023, menambahkan bahwa diplomasi selalu memainkan peran penting.
"Setiap perang berakhir dengan cara diplomatis," kata Kuleba, dikutip dari Mail Online, Selasa 27 Desember 2022.
"Setiap perang berakhir sebagai akibat dari tindakan yang diambil di medan perang dan di meja perundingan,” imbuhnya.
Kuleba mengatakan, Pemerintah Ukraina ingin mengadakan pertemuan perdamaian pada akhir Februari.
"Perserikatan Bangsa-Bangsa bisa menjadi tempat terbaik untuk mengadakan KTT ini, karena ini bukan tentang memberi bantuan kepada negara tertentu," tuturnya.
"Ini benar-benar tentang membawa semua orang bergabung,” tambah Kuleba.
Pada 12 Desember, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Ukraina berencana memulai pertemuan puncak untuk mengimplementasikan formula perdamaian Ukraina pada 2023.
Pada KTT G20 di Bali, Zelensky mempresentasikan formula perdamaian 10 poin yang mencakup pemulihan integritas wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia, pembebasan semua tahanan serta pengadilan bagi mereka yang bertanggung jawab atas agresi dan keamanan jaminan untuk Ukraina.
Ditanya tentang apakah mereka akan mengundang Rusia ke KTT tersebut, dia mengatakan bahwa Moskow pertama-tama harus menghadapi tuntutan atas kejahatan perang di pengadilan internasional.
"Mereka hanya bisa diundang ke langkah ini dengan cara ini," kata Kuleba.
Tentang peran Guterres, Kuleba berkata: "Dia telah membuktikan dirinya sebagai mediator yang efisien dan negosiator yang efisien, dan yang terpenting, sebagai orang yang berprinsip dan berintegritas. Jadi kami akan menyambut partisipasi aktifnya."
Menlu Kuleba sekali lagi meremehkan komentar otoritas Rusia bahwa mereka siap untuk melakukan pembicaraan.
"Mereka secara teratur mengatakan bahwa mereka siap untuk negosiasi, itu tidak benar, karena semua yang mereka lakukan di medan perang membuktikan sebaliknya," ungkapnya.
Dalam komentar yang dirilis Minggu 25 Desember 2022 di televisi pemerintah Rusia, Putin mengklaim bahwa negaranya siap untuk melakukan pembicaraan untuk mengakhiri perang di Ukraina. Tetapi Putin menyatakan bahwa Ukraina adalah pihak yang menolak untuk mengambil langkah itu. Terlepas dari komentar Putin, pasukan Moskow terus menyerang Ukraina—tanda bahwa perdamaian tidak akan segera terwujud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News