Di negara bagian Carinthia selatan, dua anak tewas dan puluhan orang lainnya terluka di sebuah danau kecil. "Badai juga menumbangkan beberapa pohon di sana," kata juru bicara Palang Merah untuk negara bagian Melanie Reiter, dilansir dari AFP, Jumat, 19 Agustus 2022.
"Di tempat lain di wilayah itu, atap tertiup angin dan menyebabkan kerusakan lain," lanjutnya.
Ia memperkirakan, anak-anak diperkirakan berusia antara lima dan delapan tahun. Lalu lintas kereta api juga terhenti di Carinthia dan negara bagian tetangga karena kerusakan yang disebabkan oleh badai, berdasarkan operator kereta api OeBB.
Kanselir Austria Karl Nehammer dan Presiden Alexander Van der Bellen menyatakan simpati untuk para korban. Van der Bellen menggambarkan kematian anak-anak sebagai 'tragedi yang tak terukur'.
Pada Juni lalu, seorang pria 82 tahun tewas usai tanah longsor. Kala itu, hujan lebat menyebabkan kerusakan luas di negara bagian Carinthia, yang berbatasan dengan Italia dan Slovenia.
Austria saat ini mengalami gelombang panas dan pihak berwenang telah memperingatkan akan adanya badai petir. Para ahli mengatakan, perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan intensitas gelombang panas dan peristiwa cuaca ekstrem lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News