Dalam referendum ini, warga California menerima dua pertanyaan: "apakah Newsom harus tetap berkuasa" dan "siapa yang layak menggantikannya jika ia lengser."
Banyak warga California, terutama kalangan konservatif, geram atas kinerja Newsom dalam penanganan pandemi Covid-19. Partai Republik juga berusaha keras agar politikus Partai Demokrat itu dilengserkan dari jabatannya.
Baca: California Cabut Sebagian Besar Aturan Covid-19
Pemungutan suara dalam referendum dijadwalkan berakhir pada pukul 20.00 malam waktu setempat. Namun hasil referendum kemungkinan tidak akan langsung keluar karena tingginya jumlah surat suara.
Dikutip dari laman DW, Rabu, 15 September 2021, Newsom harus meraih lebih dari 50 persen dukungan agar bisa tetap mempertahankan jabatannya. Namun jika suara dukungannya di bawah itu, maka siapapun tokoh yang memperoleh dukungan terbanyak akan menjadi gubernur baru di California.
Penantang terberat Newsom adalah tokoh Republik Larry Elder, seorang pembawa acara talk show yang secara terbuka mendukung mantan presiden AS Donald Trump. Ia pernah secara terang-terangan mengikuti klaim Trump mengenai adanya kecurangan dalam pemilu 2020.
Menurut laporan kantor berita CNN, gelombang pertama dari pemungutan suara referendum di California yang dilakukan melalui metode pengiriman surat kemungkinan akan berisi banyak dukungan untuk Newsom.
Warga California yang menggunakan hak suara mereka via pos berkisar 8 juta dari total populasi 22 juta.
Senin malam lalu, Presiden AS Joe Biden sempat mengunjungi California untuk mendukung Newsom. Ia mengingatkan konsekuensi jika California jatuh ke tangan Republik, terutama dalam hal penanganan pandemi.
"Seluruh mata di negara ini tertuju pada California," sebut Biden, yang menyebut Elder sebagai sosok "kloning" dari Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News