Direktur Komisi Hubungan Luar Negeri untuk Tiongkok, Yang Jiechi. Foto: AFP
Direktur Komisi Hubungan Luar Negeri untuk Tiongkok, Yang Jiechi. Foto: AFP

Pejabat Tinggi AS dan Tiongkok Bertemu 5 Jam di Luksemburg, Ini yang Dibahas

Marcheilla Ariesta • 14 Juni 2022 11:40
Washington: Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Amerika Serikat (AS), Jake Sullivan melakukan pembicaraan keamanan hampir lima jam dengan diplomat Tiongkok, Yang Jiechi di Luksemburg. Pertemuan keduanya membahas berbagai masalah mulai dari perang Rusia-Ukraina hingga rudal Korea Utara (Korut).
 
"Pertemuan keduanya cukup produktif, mencakup berbagai masalah keamanan yang dihadapi kedua negara termasuk perang Rusia di Ukraina dan uji coba rudal balistik Korea Utara," kata seorang pejabat senior pemerintahan Presiden AS Joe Biden kepada CNBC dan The Hill.
 
"Keduanya berbagi penilaian mereka tentang hubungan AS-Tiongkok, termasuk pertukaran pandangan tentang bagaimana masing-masing pihak melihat dinamika antara kedua negara kami," sambung pejabat tersebut, dilansir dari UPI, Selasa, 14 Juni 2022.

Pejabat itu menggambarkan pertemuan tersebut sebagai pembicaraan terus terang, mendalam, substantif dan produktif. Dalam pertemuan tersebut, Sullivan juga menyuarakan keprihatinan mengenai veto Tiongkok atas resolusi AS di Dewan Kemanan PBB untuk memberikan sanksi kepada Korut atas peluncuran rudal terbarunya.
 
"Sullivan menjelaskan dengan sangat jelas bahwa ini adalah area di mana kami percaya Amerika Serikat dan Tiongkok harus dapat bekerja sama," ucap pejabat itu.
 
Media resmi Tiongkok mengatakan, kedua belah pihak melakukan komunikasi yang jujur, mendalam, dan kosntruktif mengenai hubungan Tiongkok-AS dan masalah yang menjadi perhatian bersama.
 
"Keduanya setuju untuk mengikuti konsensus penting yang dicapai kedua kepala negara, meningkatkan kontak dan dialog, mengurangi kesalahpahaman dan salah perhitungan, serta mengelola perbedaan dengan benar," kata outlet media lokal.
 
Selama pertemuan itu, Yang mengatakan Beijing sangat mementingkan jaminan dari Presiden Joe Biden untuk tidak mencari 'perang dingin' baru atau 'mendukung kemerdekaan Taiwan'. Yang memperingatkan, hubungan bilateral kedua negara mencapai titik terendah karena 'ulah AS'.
 
Pertemuan Senin kemarin di Luksemburg mengikuti panggilan telepon bulan lalu antara Sullivan dan Yang, bersama dengan pertemuan 14 Maret di Roma yang berlangsung tujuh jam. Pertemuan terakir itu digambarkan sangat iintens, setelah pejabat AS mengatakan Rusia telah meminta bantuan militer dan ekonomi Tiongkok.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan