Ilustrasi / Medcom.id
Ilustrasi / Medcom.id

Pria Ini Positif Cacar Monyet, Covid-19, dan HIV Bersamaan, Begini Kondisinya

Sri Yanti Nainggolan • 24 Agustus 2022 21:27
Jakarta: Seorang pria di Italia menderita cacar air (monkeypox), covid-19, dan HIV pada saat yang bersamaan. Ia terinfeksi setelah melakukan perjalan singkat ke Spanyol. 
 
Dilansir dari BNO News, pria berusia 36 tahun itu mengalami demam, sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala, dan peradangan pada daerah selangkangan sekitar sembilan hari setelah kembali dari perjalanan lima hari ke Spanyol. Ia mengaku berhubungan seksual dengan para pria tanpa menggunakan kondom saat berlibur.
 
Pria itu dites positif terkena virus korona tiga hari setelah gejala muncul, menurut laporan kasus yang diterbitkan dalam Journal of Infection. Pria itu pernah terkena covid-19 pada Januari 2022, beberapa pekan setelah divaksinasi. 

Pria Ini Positif Cacar Monyet, Covid-19, dan HIV Bersamaan, Begini Kondisinya
Gejala cacar monyet yang dialami pria Italia berbarengan dengan positif covid-19 dan HIV. Foto: Journal of Infection
 
Beberapa jam setelah diketahui positif covid-19, ruam muncul di lengan kirinya, dan lepuh menyebar ke seluruh tubuhnya selama beberapa hari berikutnya. Ia pun pergi ke ruang gawat darurat di sebuah rumah sakit di Catania, sebuah kota di pantai timur Sisilia.
 
Pria itu melakukan serangkaian tes dan hasilnya positif cacar monyet, covid-19, dan HIV. Terkait tes HIV, ia diketahui baru saja terinfeksi karena setahun lalu terbukti negatif. 
 
Pasien dipulangkan dari rumah sakit setelah hampir seminggu dan pulih dari covid-19 dan cacar monyet, meskipun bekas luka kecil tetap ada.
 
"Kasus ini menyoroti bagaimana gejala cacar monyet dan covid-19 dapat tumpang tindih, dan menguatkan bagaimana kasus koinfeksi, pengumpulan anamnestik, dan kebiasaan seksual sangat penting untuk melakukan diagnosis yang benar," kata para peneliti, dari University of Catania.
 
Baca: Sampel Pasien Suspek Cacar Monyet di Makassar Dikirim ke Jakarta 

"Untuk dicatat, swab orofaringeal cacar monyet masih positif setelah 20 hari, menunjukkan bahwa orang-orang ini mungkin masih menular selama beberapa hari setelah remisi klinis," tambah laporan itu. 
 
"Akibatnya, dokter harus mendorong tindakan pencegahan yang tepat," simpul para peneliti. 
 
Mereka menyebutkan bahwa ini adalah satu-satunya kasus ko-infeksi virus cacar monyet, SARS-CoV-2 dan HIV; masih belum cukup bukti yang mendukung bahwa kombinasi ini dapat memperburuk kondisi pasien. 
 
"Mengingat pandemi SARS-CoV-2 saat ini dan peningkatan kasus cacar monyet setiap hari, sistem perawatan kesehatan harus mewaspadai kemungkinan ini," tutup para peneliti. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SYN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan