Presiden AS Donald Trump tidak akan hadiri pemakaman George Floyd. Foto: AFP
Presiden AS Donald Trump tidak akan hadiri pemakaman George Floyd. Foto: AFP

Trump Tidak Akan Hadiri Pemakaman George Floyd

Fajar Nugraha • 05 Juni 2020 11:07
Washington: Ketika aksi unjuk rasa menuntut keadilan atas kematian George Floyd merebak di Washington, Amerika Serikat (AS), Presiden Donald Trump bersembunyi di bunker. Kini Trump dikabarkan tidak akan menghadiri prosesi pemakaman dari Floyd.
 
Baca: Mantan Menhan Sebut Trump Pecah Belah Rakyat AS.
 
Floyd, seorang warga kulit hitam AS dibunuh oleh petugas polisi Minneapolis pada 25 Mei. Dia dicekik oleh petugas polisi Derek Chauvin yang menekan lututnya di leher Floyd.

Prosesi pemakaman pria berusia 46 tahun itu dimulai pada Kamis 4 Juni di Minneapolis. Prosesi lainnya akan dilakukan pada akhir pekan di North Carolina.
 
Pemakaman dari Floyd dijadwalkan pada Selasa pekan di Houston, Texas. Presiden Trump dilaporkan tidak berencana menghadiri salah satu acara tersebut.
 
“Presiden AS Donald Trump tidak berencana menghadiri pemakaman George Floyd yang dibunuh oleh seorang polisi,” Bloomberg melaporkan, seperti dikutip Jerusalem Post, Jumat, 5 Juni 2020.
 
Perwakilan keluarga Floyd dilaporkan mengatakan kepada Bloomberg bahwa calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden, meminta izin untuk menghadiri pemakaman pria itu. Izin tersebut dilaporkan diberikan tetapi Biden belum mengkonfirmasi apakah ia akan menghadiri layanan tersebut.
 
Baca: Putri Floyd Tuntut Keadilan Atas Kematian Ayahnya.
 
Demonstrasi pecah setelah kematian pria itu, menelan wilayah Minneapolis dan kemudian menyebar ke seluruh Amerika Serikat.
 
Presiden Trump mengatakan Jumat pagi di Twitter bahwa dia tidak bisa ‘mundur dan menyaksikan ini terjadi di sebuah Kota Amerika yang hebat, Minneapolis dan menyebut kerusuhan itu sebagai hasil dari kurangnya kepemimpinan.
 
Petugas lain mencegah evakuasi pria itu. Floyd kemudian dinyatakan meninggal di rumah sakit. Pria itu dilaporkan ditangkap oleh polisi karena berusaha menggunakan uang kertas USD20 palsu.
 
Presiden kemudian meminta perwakilan Demokrat untuk menindak demonstran. "Wali kota dan Gubernur Demokrat yang tangguh. Orang-orang ini anarkis. Hubungi Garda Nasional kami SEKARANG," tweetnya.
 
"Dunia mengawasi dan menertawakanmu dan Sleepy Joe. Inikah yang diinginkan Amerika? TIDAK!" Presiden kemudian mengatakan di Twitter, "Amerika Serikat akan menunjuk ANTIFA sebagai Organisasi Teroris."
 
Antifa adalah singkatan dari Anti-Fasis, gerakan sayap kiri yang tidak terorganisir menjadi berita utama selama kerusuhan yang mengikuti pelantikan Trump. Kelompok ini meraih popularitas setelah bentrok dengan demonstran sayap kanan selama reli Unite the Right di Charlottesville, Virginia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan