Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: AFP

Putin Siap Bertemu dan Berdialog dengan Donald Trump

Fajar Nugraha • 20 Desember 2024 10:27
Moskow: Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kesiapannya untuk berbicara atau bertemu dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers akhir tahun yang digelar di Moskow, Kamis 19 Desember 2024.
 
“Saya siap untuk ini, tentu saja, kapan saja. Saya juga akan siap untuk bertemu jika ia menginginkannya,” ujar Putin, mengutip dari Anadolu Agency, Jumat 20 Desember 2024.
 
Namun, Putin mengakui bahwa belum ada komunikasi langsung dengan Trump dalam lebih dari empat tahun terakhir. Ia juga menyebutkan bahwa sejauh ini belum ada sinyal konkret dari Trump mengenai kemungkinan pertemuan tersebut. Meski demikian, Putin optimis bahwa pertemuan itu akan membawa banyak hal untuk didiskusikan.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan tawaran terkait perang di Ukraina dalam konteks posisi Rusia yang dianggap "melemah," Putin membantah pandangan tersebut. Menurutnya, Rusia justru semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir.
 
“Kenapa? Karena kami sedang menjadi negara yang benar-benar berdaulat. Kami tidak lagi bergantung pada siapa pun. Secara ekonomi, kami mampu berdiri dengan percaya diri,” tegasnya.
 
Putin juga menyoroti peningkatan kemampuan pertahanan Rusia, termasuk kesiapan tempur dan produksi industri pertahanan yang terus meningkat. 
 
“Saya yakin Rusia kini berada dalam kondisi yang kami targetkan. Negara ini telah menjadi lebih kuat, benar-benar berdaulat, dan kami akan membuat keputusan hanya berdasarkan kepentingan nasional kami, tanpa peduli pada pendapat pihak lain,” tambahnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Putin merespons pertanyaan terkait keputusan Presiden AS Joe Biden yang memberikan grasi kepada putranya atas pelanggaran pajak dan kepemilikan senjata. Putin menyatakan bahwa ia tidak menyalahkan Biden atas keputusan tersebut.
 
“Ia adalah seorang politisi. Dalam situasi seperti ini, selalu ada pertanyaan, apakah Anda lebih mendahulukan peran sebagai politisi atau sebagai manusia? Ternyata, Biden lebih memilih peran manusiawi. Saya tidak akan menyalahkannya untuk itu,” ujar Putin.
 
Putin bahkan membandingkan keputusan Biden dengan kisah pemimpin Soviet, Joseph Stalin, yang menolak pertukaran tahanan untuk membebaskan putranya, Yakov Dzhugashvili, yang ditawan oleh Nazi selama Perang Dunia II.
 
“Ini bukan sekadar legenda. Stalin memang menolak tawaran untuk menukar putranya Yakov, yang saat itu menjadi tawanan. Ia berkata, ‘Saya tidak akan menukar seorang prajurit dengan seorang marshal.’ Itu adalah keputusan manusiawi,” tambah Putin. (Muhammad Reyhansyah)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan