Tim inspeksi IAEA akhirnya tiba di PLTN Zaporizhzhia setelah melewati 'hujan' artileri sepanjang perjalanan. Mereka akhirnya tiba setelah jadwal kunjungan tertunda beberapa jam.
"Kami tidak akan pergi. IAEA sekarang berada di PLTN (Zaporizhzhia) dan akan tetap di sana," ujar Grossi yang secara pribadi memimpin misi tersebut, dikutip dari laman ABC News, pada Jumat, 2 September 2022.
Ia berkata bahwa sekelompok ahli dari IAEA telah menetap di lokasi PLTN Zaporizhzhia. Mereka akan memberikan penilaian teknis secara netral dan imparsial mengenai situasi di PLTN Zaporizhzhia.
Rekaman video yang dirilis kantor berita RIA menunjukkan para inspektur IAEA, termasuk Grossi, mengenakan helm keamanan. Mereka melakukan tur PLTN Zaporizhzhia, termasuk ke salah satu bagian yang memperlihatkan kerusakan salah satu pipa air.
Sementara itu, Kepala Komite Palang Merah Internasional memohon dihentikannya konflik dalam bentuk apa pun di sekitar lokasi PLTN Zaporizhzhia demi menghindari kebocoran nuklir.
"Akan sangat sulit, bahkan mustahil untuk menyediakan bantuan kemanusiaan (jika bencana nuklir terjadi). Inilah mengapa konflik harus dihentikan," ujar Robert Mardini.
Sejak beberapa bulan terakhir, Grossi telah meminta untuk bisa mengunjungi langsung PLTN Zaporizhzhia. Ia telah berulang kali memperingatkan adanya "risiko bencana nuklir yang sangat nyata" di sana.
PLTN Zaporizhzhia, yang memiliki enam reaktor Ukraina, telah diduduki pasukan Rusia tak lama usai terjadinya invasi pada 24 Februari lalu. Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas terjadinya serangan di PLTN Zaporizhzhia dalam beberapa pekan terakhir. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
Baca: Menlu Ukraina: Misi ke PLTN Zaporizhzhia Tersulit dalam Sejarah IAEA
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News