Kota Manaus, yang terletak di dalam hutan hujan Amazon, harus menghadapi gelombang kedua covid-19 dengan sangat buruk. Seluruh rumah sakit di kota tersebut kehabisan oksigen.
Pemerintah federal sampai harus menerbangkan pasokan oksigen dari seluruh negeri dalam upaya menyelamatkan orang dari mati lemas.
Dilansir dari Al Jazeera, Jumat, 5 Februari 2021, penyelidikan terhadap Presiden Jair Bolsonaro dan Menteri Kesehatan Eduardo Pazuello diungkapkan oleh Jaksa Agung Augusto Aras dalam dokumen yang dikirim ke Hakim Agung Ricardo Lewandowski.
Dalam dokumen tersebut, Aras mengatakan telah memuali penyelidikan awal.
"Jika pada akhirnya indiskasi yang masuk akal mengenai kesalahan ini terungkap, maka permintaan untuk dimulainya penyelidikan akan diajukan ke Mahkamah Agung," serunya.
Tahun lalu, sekelompok serikat pekerja yang mewakili tenaga medis Brasil juga mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk menyelidiki pemerintah Bolsonaro atas kejahatan terhadap kemanusiaan terkait penanganan pandemi.
Baca juga: Potret Aksi Menuntut Pengunduran Diri Presiden Brasil Jair Bolsonaro
Pemerintahan Bolsonaro juga dituduh bertindak lamban dalam memperoleh vaksin, sehingga menunda peluncuran vaksinasi.
Penundaan itu membuat 210 juta penduduk Brasil rentan terhadap salah satu wabah virus korona terburuk di planet ini.
Hingga Jumat, Brasil telah melaporkan setidaknya 228.000 kematian akibat covid-19, nomor dua setelah Amerika Serikat, menurut data dari Johns Hopkins University. Brasil telah memulai kampanye vaksinasi tetapi kurang dari 0,5 persen populasi sejauh ini yang menerima suntikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News