Konsul Jenderal RI di San Francisco, Simon D.I Soekarno sampaikan persiapan Indonesia mengenai destinasi wisata. Foto: Dok.KJRI San Francisco
Konsul Jenderal RI di San Francisco, Simon D.I Soekarno sampaikan persiapan Indonesia mengenai destinasi wisata. Foto: Dok.KJRI San Francisco

Wonderful Indonesia di Pameran Wisata Virtual AS Picu Perhatian

Fajar Nugraha • 23 Desember 2020 07:17
San Francisco: Branding Wonderful Indonesia terus dilakukan di tengah pandemi covid-19 agar Indonesia tetap menjadi pilihan utama bagi wisatawan mancanegara. Lebih dari 500 pengunjung daring telah singgah di virtual booth Indonesia pada acara pameran pariwisata virtual pertama di Amerika Serikat (AS), Virtual Travel and Adventure Show pada 16 Desember 2020.
 
KJRI San Francisco berpartisipasi pada kegiatan ini, berkolaborasi dengan Direktorat Promosi Wisata Minat Khusus, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf) yang juga menggandeng event organizer di Indonesia yaitu PT. Kiad Media Kreatif.
 
Untuk mendukung partisipasi Indonesia, enam perusahaan agen perjalanan dari Indonesia yakni  Indonesia Adventure Travel Trade Association (IATTA), KOPISETARA, Quest Adventure Corp, Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia (PUWSI), Jomblang Cave, TRVEEE Indonesia dan dua agen perjalanan dari San Francisco yakni Indonesia Promo Classic Destination (IPCD) dan Sayang Holidays ikut sebagai peserta pameran.

Virtual booth Indonesia menampilkan video promosi wisata adventure Indonesia oleh Kemenparekraf dan menawarkan paket destinasi wisata Indonesia dari para agen perjalanan. Para pengunjung dapat berinteraksi dengan para agen perjalanan melalui kolom live chat dan juga mengunduh berbagai material promosi seperti brosur, foto, dan video.
 
Indonesia juga berkesempatan untuk presentasi pada webinar interaktif di sesi Familiarization Travel Adventure Show (FAM-TAS) Training Session dan webinar rekaman pada sesi Destination Theater. Untuk kedua sesi ini, KJRI San Francisco mengundang CEO TRVEE Indonesia, Abdul Razak, untuk memberikan paparan mengenai keunggulan wisata Indonesia dari aspek budaya, alam, maupun aktivitas, serta pengalaman dan tawaran untuk mengeksplorasi berbagai destinasi wisata terbaik di Indonesia.
 
KJRI San Francisco juga menyelenggarakan dua webinar interaktif dengan tema “Indonesia: Abundant Choice of Adventure” dan “Indonesia Reopening”. Di sesi pertama webinar, para agen perjalanan menjelaskan dan mempromosikan berbagai destinasi wisata Indonesia, seperti Bali-Lombok-Labuan Bajo, wisata selam di Bunaken, Wakatobi, dan Raja Ampat, Bromo dan Ijen, Danau Toba, Tanjung Puting, Gua Jomblang di Jawa Tengah, Belitung, dan Derawan.
 
Pada sesi kedua webinar, wakil dari Direktorat Promosi Wisata Minat Khusus Kemenparekraf, Betsy Dian Astri, menjelaskan kebijakan pemerintah mengenai pembukaan kembali pariwisata Indonesia di tengah pandemi covid-19, seperti inisiatif InDOnesia CARE dan kebijakan Clean, Health, Safety & Environment (CHSE) bagi para pelaku wisata Indonesia serta kebijakan visa bagi Warga Negara Asing (WNA).
 
Konsul Jenderal RI di San Francisco, Simon D.I Soekarno, dalam pembukaan webinar menyampaikan bahwa Pemerintah RI sedang mempersiapkan tempat-tempat destinasi wisata dan sumber daya manusia untuk memulihkan kembali sektor pariwisata Indonesia.
 
“Kami mencatat bahwa tren bepergian masyarakat lokal AS saat ini mengalami perubahan perilaku dan sedang beradaptasi dengan kondisi pandemi. Sebagian besar masyarakat AS memerlukan waktu setidaknya 1 (satu) tahun untuk merencanakan perjalanan liburan, sedangkan beberapa masyarakat siap melakukan perjalanan tetapi masih ragu atas protokol kesehatan negara yang akan dikunjunginya,” ujar Konsul Jenderal Simon, seperti dikutip Medcom.id dari keterangan KJRI San Francisco, Rabu 23 Desember 2020.
 
“Target kami melalui partisipasi Indonesia disini adalah agar masyarakat AS memilih Indonesia sebagai tujuan utama untuk berwisata setelah situasi kembali aman,” imbuh Simon.
 
Pengunjung booth Indonesia yang datang dari berbagai kalangan seperti agen perjalanan AS, travel consultant, travel advisor, perusahaan maskapai penerbangan dan pengunjung lain sangat antusias menanyakan berbagai informasi di booth Indonesia. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Sally Bunnel, Founder & CEO NaviSavi.
 
“Saya sangat menyukai Indonesia. Saat ini saya sedang bekerja dengan tim untuk membuat sebuah video singkat mengenai tempat wisata di seluruh dunia untuk diluncurkan pada aplikasi Travel NaviSavi. Indonesia menjadi salah satu negara fokus kami dan saya sangat senang bisa datang ke booth untuk mengidentifikasi destinasi wisata terbaik di Indonesia!,” ujar Bunnel.
 
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan asal AS ke Indonesia pada Oktober 2020 mengalami penurunan dengan total kunjungan hanya 3,124 ribu orang dari tahun sebelumnya yang mencapai 38,179 ribu orang pada Oktober 2019. Penurunan angka wisatawan  AS tersebut merupakan dampak dari pandemi COVID-19. Namun di tengah situasi pandemik, Pemerintah Indonesia terus melakukan langkah-langkah strategis untuk pemulihan ekonomi nasional, salah satunya dengan memperkuat industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
 
Keikutsertaan KJRI San Francisco pada pameran Virtual Travel and Adventure Show 2020 ini menjadi salah satu upaya membantu pemulihan ekonomi serta memanfaatkan ‘golden opportunity’ gerak cepat promosi pariwisata Indonesia bagi turis mancanegara di AS yang telah memulai perencanaan untuk bepergian tahun depan,ketika pandemi covid-19 telah berlalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan